News

Golkar Jabar Ingin Pangkas Seremonial Formal, Kedepankan Kerakyatan

168
×

Golkar Jabar Ingin Pangkas Seremonial Formal, Kedepankan Kerakyatan

Sebarkan artikel ini
Golkar Jabar Ingin Pangkas Seremonial Formal, Kedepankan Kerakyatan

CIMAHI, (CAMEON) – Ketua DPD I Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi menegaskan pengurus dan kader Golkar harus semakin dekat dengan rakyat. Oleh karena itu, kegiatan formal akan terus hilangkan dan akan mengedepankan kerakyatan demi mencairkan hubungan dengan konstituennya.

Hal itu disampaikan Dedi saat menghadiri kegiatan Safari Budaya 52 tahun Partai Golkar di Lapangan Cibaligo, Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Safari Budaya tersebut dihadiri oleh ribuan warga Cimahi.

“Kami akan membangun kultur baru. Karena warga hari ini sudah jenuh dengan cara berpolitik yang terlalu elitis. Kami menggagas gerak kultural dengan rakyat sehingga suasana hubungannya menjadi lebih cair,” katanya.

Menurut Dedi, melalui gerakan safari budaya yang biasa dilakukannya disejumlah daerah di Jawa Barat, seringkali banyak mendapati pelajaran bagi para kader Golkar yang kini menduduki posisi strategis baik dipemerintahan maupun legislatif.

Sebagai contoh, pada saat gelaran budaya tadi malam, dirinya menemukan seorang warga Cimahi yang setiap harinya bisa hidup dari hasil uang mencari nafkah suaminya sebesar Rp 20.000 sebagai kuli panggul di Antri.

“Bayangkan saja, masih ada warga yang bersyukur dan tidak mengeluh dengan pendapatan sebesar itu. Para elit harus mawas diri dan malu kalau mereka terus-terusan ingin ada kenaikan gaji atau tunjangan jabatan,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya pun secara konsisten terus memberikan jaminan pengobatan bagi pasien tidak mampu. Terakhir di Cimahi, pihaknya menjamin pembiayaan seorang anak hingga sembuh untuk dirawat di Rumah Sakit Cibabat.

“Di Subang kami sekolah anak tidak mampu, di Cianjur pun kami menemukan
penghuni rumah plastik. Ini menjadi hadiah ulang tahunterindah bagi Golkar Jawa Barat,” bebernya.

Ketua DPD II Golkar Kota Cimahi, Itoc Tochija menambahkan, kader Golkar Cimahi punya
komitmen untuk mewariskan budaya leluhur. Dengan usianya yang sudah menginjak 52 tahun, tapi Golkar telah sukses merevisi semangat gerakannya yang lebih fokus dalam memperhatikan rakyat.

“Masalah pendidikan dan kesehatan menjadi salah satu fokus yang harus dirasakan langsung oleh rakyat. Hal itu, tidak lantas meninggalkan kultur masyarakat sunda,” katanya. cakrawalamedia.co.id (Rizki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *