News

Gempa Tasikmalaya Berpotensi Tsunami, Warga Pangandaran Mengungsi

206
×

Gempa Tasikmalaya Berpotensi Tsunami, Warga Pangandaran Mengungsi

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CAMEON) – Gempa bumi berkekuatan 7,3 skala richter (SR) yang terjadi di koordinat 8.o3 LS, 108.04 BT tepatnya di Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya -Jabar dengan kedalaman 105 Km berpotensi tsunami. Gempa tersebut membuat warga pesisir pantai Pangandaran panik dan memilih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Sabtu (16/12/2017) malam.

Dari pantauan CAMEON, warga berhamburan keluar rumah setelah sirine tsunami milik BPBD Pangandaran dibunyikan.

Adah Saadah warga Dusun Karanggedang Desa Babakan Kecamatan Pangandaran mengaku sudah mengungsi setelah mendapatkan informasi bahwa Pangandaran masuk zona merah,” Tadi sekitar pukul 00.15 WIB warga langsung mengungsi ke tempat yang lebih tinggi tepatnya ke SMP 2 Pangandaran di Desa Sukahurip,” ujarnya kepada CAMEON, Sabtu (16/12/2017) dinihari.

” Sebelum ada kabar pangandaran aman dari ancaman tsunami warga lebih memilih bertahan di lokasi pengungsian. Di daerah pananjung pun yang dekat dengan pantai sudah kosong dan penerangan pun telah padam,” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan warga lainnya, Iday mengatakan gempa sempat membuat air laut surut sekitar 20 meter hingga membuat warga panik,” Saking paniknya, warga banyak yang jatuh dari sepeda motor saat hendak mengungsi karena arus lalin sangat semrawut,” katanya.

” Kini warga mengungsi di sebuah bangunan sekolah dasar yang jaraknya sekitar 4 kilometer dari bibir pantai. Dan warga harus menunggu selama 4 jam untuk mendapatkan informasi peringatan dari pihak pemerintah terkait berlakunya peringatan tsunami,” ungkap Iday.

Hingga saat ini, Iday menyebutkan bahwa warga yang mengungsi mulai dari anak-anak serta ibunya masing-masing tampak masih panik,” Sebagian warga masih terlihat panik, bahkan para pengungsi terlihat tidak membawa apa-apa dan hanya jaket saja yang terbawa, sampai saat ini belum ada bantuan logistik kepada warga yang tengah mengungsi,” pungkasnya. (Andriansyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *