KOTA TASIKMALAYA (CM) – Dinas Ketahanan Pangan Kota Tasikmalaya mengadakan sosialisasi keanekaragaman konsumsi pangan dan gerakan makan sayuran dan umbi-umbian kepada para guru sekolah di Aula Balekota, Selasa (27/03/2018).
Kadis Ketahanan Pangan Kota Tasikmalaya, Rahmat Mahmuda, mengatakan, sosialisasi aneka ragam konsumsi sayuran dan umbi-umbian perlu langkah strategis.
“Sementara konsumsi Pola Pangan Harapan (PPH) di Kota Tasikmalaya berada diangka 85 poin tentu masih belum seimbang, sehat dan aman, karena score POH masih rendah yaitu di angka 67,3 point,” terang Rahmat saat dihubungi cakrawalamedia.
Menurutnya, pemenuhan pangan merupakan bagian komponen dasar untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Mengingat pentingnya akan kecukupan pangan, seharusnya setiap negara termasuk Indonesia mendahulukan pembangunan ketahanan pangan.
“Apalagi kalau melihat laju dan jumlah penduduk di Indonesia, termasuk di Kota Tasikmalaya cukup tinggi. Hal itu tentu dapat menyebabkan permasalahan kebutuhan pangan di masyarakat,” paparnya.
Sebaliknya, pemenuhan pangan yang cukup belum tentu menjamin masyarakat terhindar dari masalah pangan dan gizi. Sedangkan salah satu faktor masalah gizi adalah terbatasnya kesadaran masyarakat terhadap gizi.
Meskipun di Kota Tasik pangan cukup tersedia dalan jumlah yang beraneka ragam, tetapi masyarakat belum mampu untuk memilih dan mengkonsumsi beraneka ragam makanan.
Rahmat berharap adanya sosialisasi aneka ragam konsumsi kepada para guru, dapat disampaikan kembali kepada siswa-siswi di sekolahnya masing-masing, sehingga akan mengubah pola konsumsi berbasis B2SA yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang sehat, produktif, dan kreatif. (Edi Mulyana)