News

Gelar Aksi Damai, Al-Mumtaz Sebut Kota Tasik Diambang Kehancuran

233
×

Gelar Aksi Damai, Al-Mumtaz Sebut Kota Tasik Diambang Kehancuran

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Ratusan massa yang tergabung dalam Al-Mumtaz dan sejumlah ormas Islam lainnya menggelar aksi damai mendatangi Bale Kota dan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Rabu (19/09/2018). Mereka menuntut pemerintah agar menindak tegas perbuatan yang melanggar hukum Syari’at Islam seperti maraknya penyakit masyarakat (Pekat) mulai dari pelacuran, peredaran gelap narkoba, miras dan tempat maksiat lainnya.

Sekertaris Al-Mumtaz, Abu Hazmi menyatakan bahwa Kota Tasikmalaya saat ini sudah benar-benar darurat, bahkan berada di ambang kehancuran. “Itu ditandai dengan banyaknya transaksi berbagai pekat mulai minuman keras, hiburan malam dan prostitusi di beberapa hotel kelas melati dan berbintang,” paparnya di sela audensi sambil memperlihatkan bukti-bukti di Gedung DPRD.

Sementara, Ketua DPW FPI Tasikmalaya, Ustaz Muhammad A. Yanyan Albayani, mengatakan Situ Gede sebagai objek wisata alam saat ini telah berubah menjadi tempat maksiat. Tandanya, kata dia, dengan adanya penjual berbagai miras mulai jenis tuak dan lainnya.

“Tak hanya itu, Taman Kota dan beberapa tempat termasuk bekas Terminal Cilembang sejak lama sudah dijadikan transaksi Jablay. Itu kami ketahui saat melakukan penyamaran ke lokasi, bahkan pada saat itu ke Situ Gede ditemukan ada segerombolan anak muda sedang melakukan pesta miras sehingga botol pun bersarakan. Ketika ditanya, hal itu sudah biasa,” ungkap Yanyan.

Dirinya menyebutkan, lokasi tempat jualan minuman di Kota Tasik sangat banyak, bahkan modus penjualan yang dilakukan oleh para penjual dengan pura-pura menjual jamu serta yang lainnya. Dengan maraknya transaksi barang haram, Yanyan meminta agar pemerintah melakukan sinergitas bersama seluruh elemen yang berkaitan baik Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Satpol PP, Kesra, DPRD, Kepolisian, TNI dan pihak lainnya guna menindak tegas pelanggaran-pelanggaran yang terjadi.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi I DPRD Kota Tasikmalaya, Aslim membenarkan kondisi yang terjadi sekarang ini. Dia menilai Kota Tasikmalaya sudah dinodai oleh para pelaku maksiat baik para penjual miras maupun prostitusi.

“Kemaksiatan itu tak hanya dilakukan oleh orang dewasa yang sudah belanjut usia, tetapi anak muda atau para pelajar yang baru menginjak remaja. Terus terang semua ini sangat miris, apalagi Kota Tasik sebagai Kota santri. Almamaternya harus dibersihkan,” tegas Aslim.

Dalam hal ini, pihaknya mengapresiasi terhadap tuntutan sejumlah ormas Islam dan berjanji akan menindaklanjuti untuk menyampaikannya kepada Ketua DPRD dan Wali Kota Tasikmalaya ada segera ditindaklanjuti.

Kemudian, Komisi IV DPRD, Ustazd Ishak Parid mengajak semua elemen eksekutif dan legislatif untuk melakukan amal ma’ruf nahil munkar dalam memerangi kemaksiatan yang saat ini sudah menodai Kota santri.

“Saya sangat mengapresiasi segala gerakan dan tindakan yang dilakukan oleh ormas Al-Mumtaz. Memperbaiki perilaku moral tak hanya menjadi tugas salah satu pihak tetapi sudah menjadi kewajiban bersama baik anggota legislatif, pemerintah, ormas dan seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

Namun demikian, lanjut dia, upaya pencegahan kemaksiatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun legislatif harus terus dilakukan. Meskipun belum membuahkan hasil tetapi tidak menyerah dengan harapan dari upaya itu dapat menyadarkan para pelaku. (Edi Mulyana)

BACA JUGA: Jubir Exponen 96 Sebut “KPK” Biang Kegaduhan di Kota Tasik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *