KAB TASIKMALAYA ( CAMEON ) – Terancam Longsor dan Tanah Retak warga di Dua Desa yakni di desa Sukarasa dan Desa Garunggang di Kecamatan Salawu terpaksa di ungsikan ke kantor desa maupun ke rumah rumah penduduk.
Hal ini dilakukan menyusul paska terjadinya bencana alam pergeseran tanah dan longsor yang mengancam sedikitnya 33 rumah dan 99 jiwa pada Kamis Malam ( 16/11 ).
Kondisi terparah berada di kampung Garungnag RT 10 RW 02, kampung yang dihuni kurang lebih 98 jiwa dan 31 Kepala Keluarga ini berubah menjadi kampung hantu yang tak berpenghuni, semua penduduk di kampung ini di evakuasi oleh petugas BPBD, aparat Desa dan aparat TNI POLRI setempat ke tempat balai desa maupun ke tempat para family mereka yang relatif lebih aman.
” Untuk sementara kami lakukan evakuasi semua warga ke tempat yang lebih aman mengingat potensi longsor dan tanah retak ini masih sangat rentan ” ujar serda Agus Ginanjar Babinsa setempat.
Kepala Desa Sukasari Tete Abdul Manaf mengatakan pihaknya masih harus melakukan koordinasi dengan pihak terkait mengenai kondisi di kampung Cironge tersebut.
” Ini kejadian yang kedua kainya dikampung ini tapi yang sekarang sepertinya sangat parah, saya harus berkoordinasi dengan pihak terkait apakah warga di kampung ini segera direlokasikan ataukah mengungsi untuk sementara, kita masih menungu penjelasan teknis dari Pemkab Tasikmalaya ” ujarnya.
Tak hanya bencana longsor dan pergeseran tanah yang menghantui warga di kampung ini, warga juga terancam terisolasi mengingat sebuah jembatan penghubung di dua kecamatan ini mengalami rusak akibat retakan tanah yang cukup lebar, sehingga jalur lalu lintas menuju kampung ini terputus. ( dzm )