News

Festival Tasik Baseuh #9, Wisata Arus Deras dan Budaya Siap Jadi Magnet Baru di Tasikmalaya

54
×

Festival Tasik Baseuh #9, Wisata Arus Deras dan Budaya Siap Jadi Magnet Baru di Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIK (CM) – Puluhan komunitas pecinta olahraga arus deras, pecinta alam, hingga masyarakat umum dari berbagai kota di Indonesia akan kembali dimanjakan dalam gelaran Festival Tasik Baseuh Enjoy (TBE) #9. Ajang olahraga sekaligus wisata ini akan berlangsung pada 7–9 November 2025 dengan Sungai Ciwulan sebagai lokasi utama.

Festival yang digagas Republik Aer, Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kota Tasikmalaya, dan sejumlah komunitas pecinta alam ini telah menjadi ikon Kota Tasikmalaya sekaligus masuk dalam Calendar of Event (CoE) Jawa Barat.

Tahun ini, penyelenggara menghadirkan konsep berbeda dari delapan edisi sebelumnya dengan pengalaman baru yang lebih menantang, menghibur, dan mengedepankan kampanye pelestarian lingkungan.

Menurut Ketua Pelaksana Asep Maksum atau akrab disapa Copet, TBE #9 akan berkolaborasi dengan pengelola objek wisata Kampung Salapan serta komunitas offroad.

Peserta nantinya tidak hanya menikmati pengarungan di Sungai Ciwulan, tetapi juga sensasi perjalanan dengan mobil offroad dari Kampung Salapan Urug Kawalu menuju titik start.

“Biar ada sensasi lain, kita kolaborasi dengan pengelola wisata Kampung Salapan dan komunitas offroad. Jadi peserta bisa menikmati arus deras sekaligus wisata, seni tradisi, dan kuliner,” kata Asep dalam konferensi pers di Angkringan Lemona, Kamis 2 Oktober 2025 malam.

Selain arung jeram, festival ini juga akan dipadukan dengan Jambore Kayak Indonesia yang menghadirkan pegiat kayak dari berbagai provinsi.

Mereka akan mencoba lintasan Sungai Ciwulan yang dikenal memiliki setidaknya 14 jeram dengan karakteristik berbeda, dari jalur menantang hingga arus tenang.

Di area utama, suasana festival akan semakin semarak dengan camping ground, hiburan musik, seni tradisional, permainan rakyat, hingga kuliner khas Tasikmalaya.

“Tujuan utamanya tetap mengajak masyarakat mengenal arung jeram, kayak, dan river boarding. Tapi kita kemas dalam suasana fun agar lebih diminati,” tambah Asep.

Momentum Hari Pahlawan pada 10 November juga akan diangkat sebagai bagian festival. Panitia berencana membentangkan bendera Merah Putih raksasa di atas Sungai Ciwulan dengan tema Semangat Pahlawan, Semangat Bangsa.

Pesan yang ingin disampaikan, menurut Asep, adalah pentingnya menjaga semangat kebangsaan sekaligus merawat alam untuk generasi mendatang.

Presiden Republik Aer, Harniwan Obech, menilai Festival Tasik Baseuh menjadi wadah strategis untuk mengangkat potensi wisata sungai sekaligus kampanye konservasi lingkungan.

Menurutnya, Sungai Ciwulan sudah layak disebut destinasi wisata arus deras karena paket lengkap: jalur menantang, lintasan tenang, dan pernah menjadi venue Kejuaraan Nasional Arung Jeram.

Kepala Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Dr. Deddy Mulyana, menyampaikan apresiasinya atas konsistensi penyelenggara. Ia menekankan pentingnya faktor keselamatan bagi peserta, terutama bagi pemula.

“Saya yakin banyak peserta baru yang ikut. Asalkan pendampingan dan SOP keselamatan dijalankan dengan baik, pengalaman yang mereka dapat akan menjadi promosi terbaik bagi pariwisata Tasikmalaya,” katanya.

Lebih dari sekadar olahraga, Festival Tasik Baseuh kini berkembang menjadi brand event pariwisata unggulan Kota Tasikmalaya.

Dengan kombinasi olahraga arus deras, seni budaya, wisata alam, hingga kuliner lokal, festival ini diproyeksikan mampu mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara sekaligus memperkuat posisi Tasikmalaya sebagai destinasi wisata berbasis alam dan budaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *