KOTA TASIKMALAYA (CM) – Mewabahnya penyakit sosial di lingkungan masyarakat menjadi salah satu alasan Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kota Tasikmalaya menggelar operasi penyisiran ke sejumlah hotel melati dan tempat nongkrong para pekerja seks komersial (PSK).
Kepala Dinas Pol PP dan Damkar Budy Rachman, menyebutkan hasil operasi di sejumlah tempat pihaknya telah berhasil mengamankan 23 orang yang terdiri dari 19 wanita 4 orang laki-laki. Selain itu juga puluhan botol miras dan 2 jerigen yang kedapatan di dua lokasi yakni Situ Gede dan Jl. BKR.
“Dari jumlah itu ada 4 pasang pelajar yang sedang pacaran, Perempuannya bukan warga Kota Tasik. Satu pasangnya, pasangan selingkuh dan sisanya diduga PSK. Rencananya akan kita bawa ke Balai Rehabilitasi Karya Wanita Palimanan – Cirebon. Untuk pelajar akan ditindaklanjuti melalui pemanggilan kedua orang tuanya ,”papar Budi di lobi Gedung Serbaguna Bale Kota Tasikmalaya, Kamis (12/04/2018).
Menurutnya, operasi serupa akan terus dilakukan secara berkesinambungan. Jika dibiarkan, lanjut Ia, akan menjadi bom waktu bagi masa depan Kota Tasik juga masyarakatnya. Kemudian, Wali Kota Budi Budiman mengatakan, digelarnya operasi ke sejumlah tempat dan hotel melati itu sudah menjadi tugas rutinitas Satpol PP.
“Untuk menyikapi situasi berbagai perkembangan penyakit masyarakat yang saat ini sedang terjadi, seperti yang di Cicalengka yang menewaskan 41 orang akibat miras oplosan beberapa waktu lalu. Tak hanya itu, kami juga ingin di Kota Tasik bebas dari berbagai permasalahan penyakit sosial masyarakat seperti para pekerja esek-esek,” tegas Budi.
Hasil dari razia tersebut, sambung wali kota, akan dijadikan motivasi dan jawaban untuk terus melakukan operasi ke tempat penjualan miras serta mangkalnya para PSK. “Banyak yang telah kita jaring di beberapa tempat penginapa. Salah satunya di hotel yang berada di jalan Brigjen Sutoko. Di lokasi kita temukan 9 pasangan di luar nikah,” pungkasnya. (Edi Mulyana)
