News

Elemen Pergerakan dan aktivis Islam di Kota Tasik Tuntut Keadilan Hukum

203
×

Elemen Pergerakan dan aktivis Islam di Kota Tasik Tuntut Keadilan Hukum

Sebarkan artikel ini
Elemen Pergerakan dan aktivis Islam di Kota Tasik Tuntu Keadilan Hukum

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Sejumlah tokoh dan elemen ketua pergerakan muslim di Tasikmalaya yang tergabung dalam Aliansi Aktivisi dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Almumtaz), Jumat (11/12/2020), mengelar doa bersama dan pernyataan sikap terhadap kasus penembakan terhadap enam orang mujahid dan ormas FPI yang tewas pada Senin lalu.

Doa bersama dilaksanakan usai Sholat Jumat dipimpin oleh KH. Miftah Fauzi, yang dilanjutkan dengan pembacaan sikap oleh KH, Aminudin Bustomi, sebagai Pengasuh Pontren Silalatul Huda Kota Tasikmalaya.

Inti dari pernyataan sikap yang dibacakan yaitu umat muslim dan tokoh pergerakan serta aktivis muslim meminta kepada pemerintah agar mengusut tuntas kasus yang merengut 6 laskar tersebut, dan meminta agar segera menegakan keadilan demi umat bukan kekuasaan.

  1. Miftah Fauzi menegaskan bahwa saat ini tampak pemerintah dan aparat sudah terang-terangan mempertontonkan ketidakadilan bagi rakyat, terutama umat Islam.

“Saya hanya ingin mohon kepada pemerintah agar segera dibentuk tim pencari fakta sebaik-baiknya, kalau toh nanti hasilnya seperti apa ya kita harus tunduk keputusan pengadilan,“ ungkapnya.

Tak hanya itu, ia juga meminta pihak Mabes Polri bisa memberikan rasa adil dalam proses penyelidikan dan penyidikan, tak hanya kepada kasus kerumunan saat HRS pulang namun juga bisa melakukan tindakan yang sama pada kerumumanan lain dalam Pilkada di beberapa tempat.

Sementara itu, Ketua DPW FPI Kota Tasikmalaya Ust. Yanyan Albayani mengungkapkan, untuk saat ini pihaknya tidak akan melakukan pergerakan apapun sebelum ada perintah dari pimpinannya, namun tetap konsolidasi dengan ormas-ormas pergerakan Islam dan kaum muslimin.

Kemudian, Ketua Umum Almumtaz Ust. Hilmy lebih menekankan kekecewaan-nya terhadap aparat yang kerap mempertontonkan ketidakadilan bagi rakyat terutama umat Islam.

“Saya perhatikan tak sedikit dari kasus kasus yang menyeret umat Islam, dan ironisnya sejumlah tokoh harus menjadi korbannya, tak sedikit tokoh-tokoh Islam yang harus masuk penjara hanya  karena berbeda pandangan, sementara mereka yang menghina Islam terus bebas tanpa tersentuh hukum, sepertinya semuanya mengerucut pada umat Islam sebagi target utama,“ tandasnya. (dzm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *