BANDUNG (CAMEON) – Nilai Ekspor di Jawa Barat naik sebesar 9,46 persen pada Mei dibandingkan dengan April. Menurut Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Dudung Supriyadi, pada bulan tersebut nilai ekspor mencapai 2,45 miliar USD.
“Pada April ekspor mencapai 2,24 miliar USD. Untuk ekspor non migas Jawa Barat mendapat kabar bagus,” kata Dudung kepada wartawan, Senin (3/7/2017).
Dia menjelaskan, peningkatan utamanya disebabkan ekspor non migas yang memiliki kontribusi hingga 9,12 persen. Disusul dengan migas yang menyumbang satu persen. Dari total ekspor ternyata tumbuh hingga 62,83 persen dibanding bulan sebelumnya.
Ekspor non migas pada Mei naik sekitar 9,12 persen dibandingkan April 2017. Pada bulan tersebut, ekspor mencapai 2,43 milyar USD. Dengan tujuan Amerika Serikat dengan nilai 423,72 juta USD, Jepang dengan nilai 221,54 juta USD dan Thailand dengan nilai 197,03 USD.
“Dalam kurun waktu 13 bulan terakhir, nilai ekspor non migas mencapai titik terendah pada Juli 2016 senilai 1,52 milyar USD,” ucapnya.
Sedangkan ekspor migas naik hingga 62,83 persen. Semula hanya mencapai 14,08 juta USD, kini menjadi 22,93 juta USD.
“Untuk ekspor migas terendah sebesar 10,53 juta USD terjadi di November 2016. Tertinggi senilai 47,7 juta USD pada Mei 2016,” jelasnya.
Untuk volume ekspor Jawa Barat sebesar 0,72 juta ton pada Mei 2017. Angka tersebut naik sebesar 15,15 persen dibandingkan April 2017. Di mana pada April hanya mencapai 0,63 juta ton. Peningkatan volume ekspor migas sebesar sebesar 81,03 persen.
“Jadi penyebab utama disusul volume ekspor non migas yang tumbuh 11,01 persen,” pungkasnya. (Putri)