News

Dua Unit Mesin Trash Rake Terbengkalai di Cimahi

387
×

Dua Unit Mesin Trash Rake Terbengkalai di Cimahi

Sebarkan artikel ini
Dua Unit Mesin Trash Rake Terbengkalai di Cimahi
Dua Unit Mesin Trash Rake Terbengkalai di Cimahi

CIMAHI, (CAMEON) – Sepuluh tahun dibangun oleh pemerintah pusat, dua unit mesin Trash Rake hingga kini belum beroperasi. Mesin yang difungsikan untuk mengangkut sampah dari sungai tersebut saat ini dibiarkan tidak terurus.

Trash Rake yang pertama terletak di Kelurahan Karang Mekar Kecamatan Cimahi Tengah. persis disamping tempat Pengolahan Sampah (TPS) Leuwigoong. Kondisi mesinnya masih tampak terlihat bagus, tapi tak berfungsi.

Sedangkan mesin yang kedua terdapat di RW 31 RT 1 Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan. Letaknya berada di aliran sungai Cikendal yang membelah wilayah Kota Cimahi dan Kota Bandung.

Kondisi alat berat yang mempunyai konstruksi ketinggian 20 meter tersebut sangat memprihatinkan. Terlihat coretan hasil vandalisme dan reruntuhan kayu dan bambu di sekitarnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Cimahi, Benny Bachtiar mengaku tidak tahu mengapa sampai saat ini tidak ada perbaikan yang dilakukan Pemerintah Pusat.

“Kalau masalah kenapa dibiarkan dan tidak beroperasi, itu harus nanya ke pusat karena itu kan proyek pemerintah pusat,” katanya, Minggu (20/11/2016).

Dibeberkan Benny, tahun 2009 lalu, sebenarnya dua unit trash rake tersebut akan diserahterimakan, namun pihak Pemkot Cimahi tidak mau menerima.

Alasannya, kondisi mesin dan konstruksinya tidak sesuai yang diharapkan, terlebih dalam mengatasi permasalahan sampah keberadaan mesin itu tidak maksimal.

“Kita sebenarnya siap menerima waktu itu, tapi pada saat selesai dan ditinjau oleh Wali Kota terdahulu, Itoch tohija, kok seperti begini. Ketika mesin dijalankan, getarannya
sangat kencang dan mengganggu masyarakat sekitar. Katanya dulu (Pemerintah Pusat) akan memperbaikinya lagi, tapi sampai saat ini ga diperbaiki,” beber dia.

Ia mengakui, Pemkot agak khawatir dengan beban yang akan ditanggung jika saat itu tras rake tersebut jadi diserahkan dari pemerintah pusat ke Pemkot Cimahi.

“Kalau dari segi anggarannya saya kurang tahu banyak, tapi yang pasti biaya operasionalnya besar. Kami pun khawatir alat itu tidak bisa termanfaatkan dengan maksimal,” tandasnya. (Rizki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *