KAB TASIKMALAYA (CM) – Rapat kerja Komisi II beserta anggota dengan Disperindang terkait kondisi pasar tradisional dan modern pasca berlakunya PSBB berlangsung di Ruang Rapat Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (09/06/2020).
Ketua Komisi II, Hakim Zamzam menyampaikan selama diberlakukannya PSBB dengan anggaran Rp24 miliar refocusing untuk pencegahan covid-19 untuk sektor Indag tidak ada satu pun bantuan dan program dari gugus tugas.
Sementara, Anggota Komisi II Asep Muslim nmenegaskan bahwa Indag harus memiliki konsep mengenai Physikal Distancing yakni dengan membuat saluran tiap pintu masuk ke pasar. “Ini harus dipikirkan berkenaan dengan jangka panjang karena pasar ini cleaning sektornya ada di Indag yang berkompeten dibidangnya,” tegas Asep.
Kemudian, lanjut ia, pencegahan di pasar tradisional dan modern tersebut untuk menerapkan dirasanya belum maksimal diterapkan, karena setelah pihaknya melakukan peninjauan hanya ada satu tempat untuk mencuci tangan. “Apalagi di pasar modern seperti Alfamart, Indomaret yang ada tempatnya masih kecil,” ungkap Asep.
Kabid Pasar dan Informasi Harga pada Disperindag, Agus Sutisna mengatakan, selama pemberlakuan PSBB pihaknya sudah mengusulkan beberapa kegiatan untuk pencegahan. Lalu, dinasnya juga masih menunggu beberapa usulan dari kegiatan yang dilayangkan berkenaan dengan pencegahan covid-19 di pasar tradisional atau pasar rakyat.
Menueurnya, alat yang dibutuhkan di pasar secara keseluruhan masih terbatas dan pihaknya pun masih menunggu alokasi dari pemerintah daerah untuk melengkapi beberapa fasilitas yang harus tersedia di pasar rakyat milik daerah milik desa yang tersebar di Kabupaten Tasikmalaya.
Agus menurutkan bahwa yang tersedia baru untuk mencuci tangan dengan memanfaatkan Coolbox. Pihaknya pun sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi untuk tempat pencucian pertable yang dialokasikan di tiga pasar yaitu Pasar Singaparna, Rajapolah dan Ciawi.
“Bilamana anggaran memungkinkan, kami akan memasang pertable di masing-masing blok yang ada di lima pasar yang ada di Kabupaten Tasik untuk satu unit mengangarkan lima juta rupiah, dan nanti desainnya akan membuat seperti apa,” tandas Agus. (Amas)