CIREBON (CM) – Pembangunan infrastruktur tidak selalu berdampak positif, terkadang ada dampak negatif yang mengirinya. Seperti yang terjadi pada pembangunan jalan tol yang melintasi Desa Japura Bakti, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Disampaikan oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady, dampak negatif dari pembangunan tol di Cirebon salah satunya adalah penyempitan saluran air yang menyebabkan sungai Singaraja sering meluap, Kamis (12/8/2021).
BACA : Daddy Rohanady Serap Aspirasi Warga Desa Cirebon Girang
Oleh karena itu, Daddy berharap pandemi Covid-19 dapat segera berakhir, sehingga pemerintah bisa fokus dalam pembangunan infrastruktur di pedesaan. Dalam hal ini pembangunan di Desa Japura Bakti yang perlu dikaji lebih lanjut, agar masyarakat yang terdampak tidak lagi mengalami musibah tersebut.
Belum lagi persoalan jalan penghubung, yang harus diperbaiki sekitar 3 kilometer. Dia mengaku akan berupaya menyampaikan kondisi tersebut, agar segera ada tindakan lebih lanjut dalam mencari solusi terhadap kendala yang dialami Desa Japura Bakti.
“Desa minta bantuan soal perbaikan jalan dan mengatasi banjir. Banjir di Desa Japura Bakti dikarenakan Sungai Singaraja yang selalu meluap. Hal ini akibat pembangunan tol yang hanya memberi saluran sangat kecil. Sebelum ada tol, saluran airnya cukup besar. Desa juga tidak pernah kebanjiran. Sekarang desa sering terendam sampai 12 jam. Balai desa saja terendam minimal 80 cm, bahkan pernah 1,5 meter. Ini butuh penanganan serius. Ini butuh bakti anak negeri, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat (DPR RI),” ucapnya.
Selain itu, Daddy juga berharap bantuan dana desa dari Provinsi Jawa Barat dapat segera direalisasikan agar dapat dimanfaatkan oleh pemerintah desa, dalam penanganan pandemi serta pembangunan infrastruktur yang tengah dibutuhkan masyarakat.
Pembangunan di pedesaan tentunya membutuhkan pendanaan yang salah satunya adalah melalui dana desa. Dia pun berencana akan segera menyampaikan usulan dari masyarakat tersebut, supaya persoalan-persoalan masyarakat desa cepat teratasi.
“Desa sangat membutuhkan pencairan bantuan dana tersebut secepatnya. Semoga usulan desa tersebut didengar dan segera direalisasikan oleh Pemprov Jabar,” tutupnya. **