News

DPRD Jabar Dorong Pemprov Maksimalkan Peran Posyandu Tangani Covid-19

158
×

DPRD Jabar Dorong Pemprov Maksimalkan Peran Posyandu Tangani Covid-19

Sebarkan artikel ini
DPRD Jabar Soroti Kondisi Psikologis Anak Sebelum PTM Dilaksanakan
Dok Humas DPRD Jabar: Abdul Hadi Wijaya

KOTA BANDUNG (CM) – Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya mendorong pemerintah untuk memaksimalkan peran pos pelayanan terpadu (Posyandu) dalam penanganan COVID-19 terutama dalam hal edukasi dan sosialisasi, Senin (09/08/2021).

Menurutnya, semua komponen yang termasuk dalam fasilitas publik harus bersinergi sebagai salah satu jalan keluar dari pandemi COVID-19. Posyandu sangat mungkin digunakan sebagai tempat untuk penanganan COVID-19 mengingat jumlah posyandu lebih banyak jika dibandingkan dengan puskesmas.

“Kalau Puskesmas se-Jabar cuman ada sekitar 1.100. Jabar ini luas, rasionya 1 banding 50 ribu, selalu kurang. Maka posyandu yang berjumlah 52 ribu itu dimanfaatkan,” ungkapnya.

BACA : Anggota DPRD Jabar Ini Dukung Percepatan Vaksinasi Covid-19

Abdul Hadi menambahkan, komponen seperti posyandu yang telah memiliki kader perlu dimaksimalkan keberadaannya dalam upaya membantu dan memfasilitasi penanganan Covid-19 terutama dalam hal pendataan.

“Jangan hanya mengandalkan fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) yang sudah ada. Jadi untuk meningkatkan testing butuh sebanyak mungkin tenaga yang bisa melakukan tes. Ketika semua laboratorium telah siap maka nanti larinya ke pengadaan SDM atau relawan untuk testing,” tuturnya.

Selain itu, dia juga mendorong pemerintah agar memanfaatkan ruang laboratorium swasta di Jabar. Laboratorium swasta dinilai mampu melakukan percepatan testing ketika diberikan izin oleh pemerintah karena memiliki fasilitas yang lebih lengkap.

“Namun, subsidi reagensi untuk hal tersebut perlu dipikirkan. Jadi swasta juga melakukan, jangan melayani yang bayar saja tapi juga disubsidi oleh pemerintah. Tinggal bikin standar dan komandannya dari jajaran Dinkes provinsi, kabupaten, kota, dan perangkat di bawahnya. Jadi harus ada kerja sama semua pihak. Engga bisa kalau kita minta pemerintah menangani semua dengan sarana yang dimiliki,” ujarnya.

Percepatan penanganan pandemi Covid-19 perlu penambahan sumber daya tenaga kesehatan (nakes) yang dapat didatangkan dari masyarakat atau relawan lainnya. Kemudian, hasil tes covid-19 diberikan ke laboratorium yang sudah dimiliki oleh pihak swasta.

“Silakan hitung angka yang disepakati dan jangan dijadikan kendala. Sekarang APBD sudah ada kewenangan pemerintah untuk melakukan realokasi anggaran. Di sini dibutuhkan leadership yang bagus. Alhamdulillah Jabar cukup punya Gubernur yang sangat fokus,” tutupnya. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *