News

Double Untung Petani Ulat Sutra Dalam Raih Cuan

267
×

Double Untung Petani Ulat Sutra Dalam Raih Cuan

Sebarkan artikel ini
Double Untung Petani Ulat Sutra Dalam Raih Cuan
Petani dan pengrajin ulat sutra

TASIKMALAYA (CM) – Meski ditengah pandemi Covid-19. PT Pertamina PGE Area Karaha Kabupaten Tasikmalaya terus berupaya memberikan pembinaan dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat khususnya bagi petani di sektor budi daya Ulat Sutra.

Salah satunya binaan PT Pertamina PGE Area Karaha adalah Kelompok Tani Mardian Putera beralamat di Kampung Karang Anyar 2 Desa Cipondok Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.

BACA : Tanam Kopi Mampu Menggairahkan Ekonomi Kelompok Tani Hingga 500 Juta

Dalam penelusuran, Kelompok Tani Mardian Putera selain membudi daya dan pembibitan ulat sutra juga langsung memproduksi mulai bahan mentah benang hingga bahan jadi kain sutra sesuai dengan kebutuhan.

Ketua Kelompok Tani Mardian Putera Budi Daya Ulat Sutra, Holib (49) mengaku pertama kali budi daya Ulat Sutra di awali seja1997. Selama perjalan nya mengalami pasang surut. Pada Tahun 2020 mulai menjadi binaan PT Pertamina PGE Area Karaha.

“Sejak menjadi binaan Pertamina alhamdulilah sekarang ini sudah ada 11 pengrajin tenun dalam pengembangan produksi ulat sutra yang dilakukan di rumah nya masing masing, hongga sekarang masih produksi,” kata, Holib kepada cakrawalamedia.co.id Rabu 15 September 2021.

Holib menyebut, sejak mualai pandemi Covid-19 terkendala dengan pasar hingga kini belum maksimal. Tetap para pengrajin dengan 40 tenun masih tetap bertahan produksi naun tida maksimal,hanya satu yunit tenun per minggu dapat menghasilkan dua potong kain sutra di kali 40 sudah 80 potong kain sutra.

Berbeda sebelum pndemi permintaan pasar tidak terpnuhi karena kebanjiran pesanan. Alasan tidak dapatemenuhi proses produksi secara di sulam artinya satu potong kain tenun bisa sampai dua hari,termasuk jarganya pun berpareatif dan fantastis. Kain sutra sulam satu setel itu harganya Rp.1.500 ribu.

Holib menyebut, marketing 90 persen ke Jakarta pelaku disainer seperti Itang Yunas, Hari Ibrahim dan lainnya, karena pengunanya kebanyakan dari lalangan menengah keatas.

Holib juga menyebutkan, budi daya Ulat Sutra mendapat dua keuntungan selain dari ulat sutra juga keuntungan dari daun Marbai yang bisa dibuat menjadi teh Murbai.

“Kemare kita juga mendapat bantuan dari PGE Area Karaha untuk pemanfaatan produksi daun Murbai di jadikan teh Murbai,” kata, Holib.

Holib juga menyebutkan, manfaat Murbai kalau hasil penelitian secara ril kasiat daun teh Murbai dari BPOM kita belum tahu. Namun petunjuk dari artikel kasiat teh murbai cukup banyak diantaranya menetralosir kadar kolestrol, datah tinggi dan lainnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *