News

Dosen UBSI Bekali Siswa Gunakan Internet dan Sosmed dengan Bijak

157
×

Dosen UBSI Bekali Siswa Gunakan Internet dan Sosmed dengan Bijak

Sebarkan artikel ini

DEPOK (CM) – Pengabdian masyarakat menjadi salah satu kewajiban bagi tenaga pengajar di lingkungan perguruan tinggi. Hal tersebut seperti yang tercantum dalam Tri Dharma perguruan tinggi, yakni Pendidikan, Penelitan dan Pengabdian Masyarakat.

Dosen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) dari Fakultas Teknologi Informasi prodi Teknologi Informasi telah menggelar kegiatan tersebut. Panji Madya Ramdhani, M.Kom, ketua pelaksana kegiatan mengatakan, pengabdian masyarakat menjadi kewajiban di lingkungan dosen.

“Sebagaimana tertera dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi PM (Pengabdian Masayarakat) selalu menjadi agenda rutin setiap semesternya. Sebagai tenaga pendidik, harus bisa memberi kontribusi nyata terhadap masyarakat,” katanya kepada redaksi, Sabtu (16/11).

Kegiatan ini digelar di UBSI Fatmawati dengan peserta dari Panti Asuhan Nurul Aitam, Cinere, Depok, Jawa Barat. Peserta yang hadir dari kalangan siswa/i Sekolah Menengah Pertama dan atas (SMP/SMA) .

Panji menyebut, materi yang disampaikan kali ini tentang ‘Internet dan Social Media Awareness’. Materi tersebut menurutnya, sangat penting, mengingat hampir penggunaan sosial media sudah menjadi kebutuhan primer di masyarakat. Tambahnya, sosmed menjadi sumber informasi dan media promosi yang dangat efektif.

“Kita sekarang hidup di era serba mudah. Hadirnya internet dan sosmed menjadi kebutuhan primer yang digunakan,” tambahnya.

Namun, penggunaan sosmed, juga harus mendapat perhatian,” tambahnya.

Sementara, Sri Watmah, S.Kom selaku tutor, yang menyampaikan materi menjelaskan, penggunaan sosial media jangan sampai menimbulkan kericuhan seperti menyebarkan berita bohong (hoaks) yang akan membahayakan diri sendiri.

“Sosial media ada manfaat dan ada kerugiannya, itu bergantung dari cara kita memanfaatkannya,” jelas Sri saat menyampaikan materinya.

Baginya, sosmed, bisa menjadi sumber informasi dan penghasilan jika dimanfaatkan dengan benar. Namun, bisa juga menjadi bumerang terhadap diri sendiri, jika menggunakan platform sosmed untuk hal-hal yang tidak perlu.

Terlebih sekarang, pemerintah memperketat para pengguna sosmed, dengan dibuatkannya UU ITE yang mengatur tata cara bersosmed yang harus dilakukan.

“Sekalinya bikin postingan yang ada unsur ujaran kebencian dan hoaks bisa langsung ditangkap,” jelasnya.

Selain itu, peserta juga diajak untuk tidak menggunakan sosmed untuk hal-hal baik. “Kalian anak sekolah, jadikan internet dan sosial media sebagai sarana belajar, untuk menambah pengetahuan,” ujar Sri.

Linda, salah satu peserta, merasa senang bisa mengikuti kegiatan tersebut. Pasalnya, ia lebih tahu bagaimana etika bersosmed yang baik, sehingga tidak menimbulka keributan dan kerugian.

Siswi kelas 9 SMP tersebut, juga mengapresiasi kegiatan ini. Harapannya, kedepan ia bisa menerapkan yang sudah didapat, untuk lebih waspada dalam bersosmed.

” Seneng banget, karena saya bisa lebih menggunakan internet dan sosmed dengan lebih bijak. Sangat berguna untuk saya agar lebih waspada di dunia maya,” katanya.

Peserta berjumlah 20 orang. Selain Panji dan Sri, dosen lainnya yang ikut serta, yakni Abdul Latif, S.Kom, Muhammad Rifqi Firdaus, S.Kom dan Lady Agustine, S.Kom serta satu orang mahasiswa UBSI, Ismail. (Rifki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *