KAB. TASIK (CM) – Sejumlah elemen masyarakat dari berbagai latar belakang berkumpul di Lapangan Mapolres Tasikmalaya, Senin, 01 September 2025.
Mereka terdiri dari mahasiswa, tokoh agama, hingga ratusan pengemudi ojek online yang datang bersama-sama untuk menggelar istigosah. Doa bersama itu digelar sebagai wujud kepedulian sekaligus permohonan keselamatan bagi Bangsa Indonesia yang tengah menghadapi dinamika sosial dan politik.
Dari lantunan doa yang khusyuk, tergambar kegelisahan masyarakat akan situasi akhir Agustus lalu yang sempat memunculkan kekhawatiran tentang keutuhan bangsa. Istigosah itu pun menjadi ruang kebersamaan untuk merajut harapan agar Indonesia tetap damai, tidak terpecah, dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Indra, koordinator komunitas ojek online Tasikmalaya, mengaku dirinya bersama rekan-rekan sesama pengemudi merasa resah melihat pemberitaan di televisi mengenai potensi perpecahan bangsa. Menurut dia, aspirasi memang harus disampaikan, namun jalan terbaik adalah dengan cara yang damai.
“Kami sengaja datang dan berdoa bersama di Polres Tasikmalaya untuk Indonesia. Harapan kami sederhana, jangan ada perpecahan. Masyarakat harus bersatu, jangan mudah diadu domba,” ujar Indra.
Baca Juga: Polwan Tasikmalaya Peringati HUT ke-77 dengan Tabur Bunga untuk Pahlawan
Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menegaskan bahwa istigosah ini menjadi momentum kebersamaan antara kepolisian, masyarakat, ulama, serta komunitas ojek online. Selain memanjatkan doa untuk keselamatan bangsa, doa juga dipersembahkan bagi para korban dari sejumlah tragedi belakangan ini.
Secara khusus, doa dan salat gaib digelar untuk almarhum Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang meninggal dunia di Jakarta.
“Kami berdoa semoga almarhum husnul khatimah dan diterima di sisi Allah SWT. Ini juga menjadi pengingat agar kita saling menguatkan di tengah ujian,” kata AKBP Haris Dinzah.
Sebagai bentuk kepedulian, Polres Tasikmalaya turut memberikan donasi untuk komunitas ojek online, sekaligus menyerahkan santunan bagi keluarga almarhum Affan Kurniawan. “Ini wujud rasa duka cita mendalam kami kepada keluarga almarhum, sekaligus perhatian untuk para pengemudi ojol yang telah berjasa membantu masyarakat sehari-hari,” tambahnya.
Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, yang hadir dalam kesempatan itu, memastikan bahwa pelayanan publik di seluruh wilayah tetap berjalan normal. Menurut dia, unjuk rasa dan penyampaian pendapat merupakan hak masyarakat yang dilindungi undang-undang. Namun, ia menegaskan, aspirasi itu harus disampaikan dengan cara yang santun dan damai.
“Saya instruksikan agar pelayanan publik tetap berjalan sebagaimana mestinya. Terima masyarakat dengan baik, dengarkan aspirasinya. Jangan ada pelayanan yang terhenti karena situasi,” ujar Cecep.
Bupati juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan. Menurut dia, para pengemudi ojek online telah berjasa besar dalam menggerakkan roda perekonomian, terutama di Tasikmalaya. Karena itu, ia mengajak masyarakat menjaga ketenangan daerah. “Kalau suasana damai, sekolah bisa berjalan aman, orang bekerja pun tenang. Mari kita gelorakan cinta tanah air dan cinta kepada bangsa,” kata Cecep.
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi, menambahkan bahwa kebebasan berpendapat di muka umum adalah hal yang lumrah dalam demokrasi. Namun, ia mengingatkan agar aksi menyampaikan pendapat tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar.
“Kita harus jaga agar aspirasi itu tidak bergeser menjadi perusakan. Sebab, ketika ada kerusakan fasilitas, anggaran daerah yang seharusnya untuk pembangunan dan pelayanan publik akan terkuras untuk perbaikan,” ucap Asep.
Ia berharap kegiatan doa bersama ini menjadi penyejuk di tengah situasi yang menghangat. “Kami bersama forkopimda terus saling mengingatkan agar Tasikmalaya tetap aman, damai, dan menjadi rumah yang nyaman bagi seluruh warganya,” katanya.