News

Distankan Jabar Pringati HKP ke-47 di Kota Tasikmalaya

172
×

Distankan Jabar Pringati HKP ke-47 di Kota Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM)– Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, bekerjasama dengan Distankan Kota Tasikmalaya melaksanakan kegiatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-47, dalam mewujudkan pertanian milenial menuju Jabar juara.

Hadir 27 Dinas Pertanian dan Peternakan se Jawa Barat, salah satunya, Distankan Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Bankar, Pangandaran, Sumedang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, Cirebon, Cianjur, Sukabumi, Kota/Kab Bekasi, Kota Depok dan daerah lainnya.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, Salah satu poin jabar juara lahir tingkat pertama adalah pemenuhan sandang pangan bagi masyarakat. Termasuk pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat.

“Artinya pertanian atau hasil pertanian merupakan fokus utama dalam menuju jabar juara lahir batin. Oleh karena itu pemerintah Jabar akan terus berusaha memasyarakatkan masyarakat agar tetap mencintai pertanian,” terang Uu di Lapangan Dadaha Selasa (16/2019).

“Kita tidak bisa menutup mata bahwa di Jabar ini lahan pertanian selalu menyempit hampir sepuluh persen per tahun sawah hilang dengan proses berbagai pembangunan,” papar Uu.

Ia mengimbau, kepada seluruh Bupati dan Walikota harus membuat perda sawah abadi dan pemerintah provinsi pun sudah memiliki program tersebut. Hal ini dilakukan agar lahan pertanian tidak terlalu cepat habis insyaallah dengan kolaborasi peraturan perda sawah akan abadi. Karena ini adalah salah satu solusi pencegahan sawah yang baik supaya tidak cepat habis.

“Tugas kita dalam menghadapi permasalahan pertanian di jawa barat, ada keluarga petani tidak menghasilkan lagi insan-insan petani, bapaknya petani mohon maaf anaknya tidak jadi petani ada yang jadi pegawai ada yang jadi guru, jadi pedagang dan lainnya,” ujar Uu.

Uu menyebut, dulu anak petani di saat lahir di saat dewasa yang dilihat adalah pacul, sawah, kerbau dan yang lainnya tetapi anak petani hari ini di saat lahir yang dilihat adalah kulkas, handphone dan alat alat modern.

“Anak sekarang sudah tidak kenal dengan alat-alat pertanian, ketika dewasa mereka tidak lagi tertarik untuk menjadi petani. ini menjadi tanggung jawab kita bersama termasuk pemerintah daerah dan Jabar. Untuk mengembalikan kaum milenial mencintai dan suka bertani karena sehebat apa pun kesuksesan kita tetap harus makan yang dihasilkan dari pertanian,” sebut Uu.

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Jawa Barat, yang telah memberikan kepercayaan menjadi tuan rumah pada peringatan HKP ke 47.

“Seiring dengan perkembangan jaman, peralatan pertanian sudah semakin canggih. Sekarang kecanggihan alat pertanian sudah
bisa kita gunakan. Apalagi kecanggihan teknologinya didukung dengan terobosan terobosan ilmu pertanian,” papar Budi.

Ia bersukur, dengan kecanggihan peralatan pertanian saat ini Allah telah memberikan keberkahan. Termasuk HKP sekarang ini harus dijadikan ajang pertemuan kemenangan para petani.

“Jawa barat adalah sebuah provinsi yang maju dengan teknologi, insyaallah terpercaya dapat menghadirkan petani millennial dengan teknologi yang tidak bisa kita hindari karena persaingan era globalisasi yang begitu luar biasa,” jelas Budi.

Dalam kegiatan HKP ke-47 Bidang Perikanan Kota Tasikmalaya pun menampilkan berbagai olahan terbuat dari ikan, seperti kue egrol, pipis, abon ikan, nila crispy, dan produksi anyaman ayakan, wide, sosog gurame, bubu, korang, kalo, oblok, cireng, sair seser, sirib dan lainnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *