BANDUNG BARAT (CM) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) berencana akan mengaktifkan kembali Kelompok Kerja Guru Olahraga (KKGO) di 16 kecamatan.
Pengaktifan kembali KKGO di masing-masing gugus wilayah ini sebagai salah satu upaya untuk mendukung para guru berprestasi, khususnya pada bidang olahraga agar mendapatkan pembinaan secara serius.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Asep Dendih menuturkan, selain dari mencetak guru berprestasi dalam bidang olahraga. Tujuan dari kelompok kerja tersebut bisa digunakan untuk membahas seputar masalah keolahragaan yang nantinya di implementasikan keoada para siswa.
“Dalam hal mencetak prestasi dalam bidang olahraga, KKGO juga memiliki program penjaringan bagi siswa yang berprestasi melalui kegiatan kejuaraan di tiap cabang olahraga hasil binaan guru di sekolah masing-masing,” ujar Asep Dendih, Kamis 30 November 2023
Diketahui sebelumnya, dalam memeriahkan hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-78 tahun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menggelar Pekan Olahraga (POR) PGRI.
Dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat, Kabupaten Bandung Barat sedikitnya mengirim 60 orang guru sebagai perwakilan daerahnya.
Dari tiga cabang olahraga yang dipertandingkan, yakni bola voli, bulutangkis dan tenis meja. Bandung Barat sendiri meraih prestasi tim bola voli putri dengan raihan juara peringkat ke 3.
“Ini menjadi momentum untuk menggeliatkan kembali potensi-potensi para guru yang berprestasi di bidang olahraga. Karena itu, KKGO penting diaktifkan kembali,” terangnya.
Menurut Asep, kelompok kerja guru ini memiliki tiga program dengan dasar pembentukan yang memenuhi empat kompetensi dasar guru, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian.
Pertama adalah program umum berisi tentang wawasan yang diberikan pada guru terkait kebijakan pendidikan (kebijakan pengembangan profesionalisme guru) di tingkat daerah sampai pusat.
Program kedua adalah program inti yang menjadi program utama untuk meningkatkan kompetensi guru dengan dua kegiatan, yaitu program rutin dan program pengembangan. Serta program penunjang untuk menambah wawasan dan keterampilan para anggotanya.
Meski demikian, tujuan utama KKGO yaitu menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi dan skill guru, baik saat berada di dalam maupun di luar kelas.
“Dinas hanya mensuport, sedangkan pembinaan tetap dilakukan oleh kelompok kerja guru itu sendiri. Salah satu contoh, Lembang. Mereka sudah membentuk KKGK, dan mereka ingin memberdayakan guru yang berprestasi pada bidang olahraga. Kami mendukung hal itu,” katanya.
Asep pun menekankan agar kepengurusan KKGO harus ada di kecamatan dan kabupaten, minimal di semua kecamatan di Bandung Barat.
“Tapi, KKGO ini bukan hanya melakukan pembinaan dari sisi olahraga saja. Apalagi, dengan adanya platform Merdeka Belajar,” tandasnya.