CIMAHI, (CAMEON) – Apresiasi lebih patut disematkan terhadap Bank Sampah Induk Cimahi (Samichi). Sebab, sejak diresmikan pada 2014 lalu, Bank Samichi sudah menghimpun sekitar 700 nasabah ditambah dengan rata-rata 40 nasabah yang ada di 82 unit bank sampah yang ada di seluruh Kota Cimahi.
Direktur Bank Samichi, Warso Wijaya, mengatakan setiap bulannya dari keseluruhan nasabah yang ada bisa menghasilkan 20-30 ton sampah dengan nilai jual mencapai Rp 20-30 juta.
“Nasabah perorangan ada di angka 600-700 nasabah. Padahal, saat pertama kali diresmikan itu jumlahnya kurang dari 50 nasabah,” bebernya, Selasa (4/9/2016).
Selain perseorangan yang menabung sampah langsung ke Bank Samichi, ada puluhan nasabah yang menabung sampah lewat unit yang tersebar di Cimahi.
“Awalnya kurang dari 10 unit, sekarang sudah 82 unit. Kami banyak menganjurkan untuk dibuatkan unit. Misalkan, di setiap RW dibikinkan satu unit bank sampah,” imbuhnya.
Menurutnya, pembuatan unit-unit sampah bank yang terdapat di pemukiman penduduk, perkantoran maupun sekolah bertujuan untuk memudahkan pengangkutan sampah ke Bank Samichi.
Dengan demikian, kata dia, sampah yang diangkut bisa sekaligus banyak. Bank Samichi sudah menyiagakan dua unit kendaraan operasional pengangkut sampah.
“Kalau di unit itu sampah yang terkumpul sudah mencapai kapasitas kendaraan roda tiga, silakan minta kami menjemputnya,” imbuhnya.
“Rencananya Dinas Kebersihan dan Pertamanan akan memberikan kendaraan pick up roda empat buat kami. Mudah-mudahan akhir tahun sudah terealisasi,” tambahnya. cakrawalamedia.co.id (Rizki)
