KAB TASIKMALAYA (CM) – Pasien Gizi buruk ditangani serius pihak RSUD SMC, dan sekarang dalam perawatan intensif. Demikian ungkap Direktur RSUD SMC, dr. H. Iman Firmansyah. MM. Kes dalam konferensi persnya, Jumat (17/01/2020)
Ia pun membantah soal pemberitaan yang beredar di medsos. Pihaknya tidak pernah menolak pasien gizi buruk atasnama Bela Sintia pasangan dari Edi dan Mira Warga kampung Cibuntu RT 030/07 Desa Cibuniasih Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya.
“Adapun mengenai pemberitaan penolakan bukan ditolak tetapi saat itu kondisi Rumah sakit Umum Daerah SMC Singaparna dalam keadaan penuh jadi pasien hanya ditangani di Ruang IGD, pemberitaan tersebut tidak benar,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Ruang IGD, Erik Risnandi, menuturkan, awalnya ada telepon dari Publik Septy Center (PSC) SMC dari Puskesmas Pancatengah akan merujuk pasien gizi buruk. “Dari PSC SMC laporlah ke dokter jaga ada pasien dari Pancatengah. Kata dokter jaga yah silahkan tapi ruangan kita penuh, kalau tidak mau di sini silakan mencari rumah sakit yang lain,” terangnya.
Namun, dengan kejadian tersebut pihak keluarga pasien memvonis bahwa rumak sakit menolak aatu melaukan penolakan. Setelah mendapat penjelsan akhirnya keluarga pasien bersedia untuk dirawat sementara di IGD.
Pihaknya pun mengkonfirmasi kembali ke Puskesmas Pancatengah dan menjelaskan bahwa RSUD SMC tidak merasa menolak. Pihak Puskesmas pun meminta maaf. Dengan demikian,m permasalahannya dianggap clear. “Pasien datang pukul 14.00, dan pada pukul 18.00 pasien Gizi buruk langsung pindah ke ruangan,” pungkasnya. (Amas)
