PONOROGO (CAMEON) – Korban longsor di Ponorogo diperkirakan sekitar 28 orang plus 15 Orang pekerja panen jahe masih belum ditemukan dan dikuatirkan masih tewas tertimbun. Tanah longsor itu menerjang Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Sehari sebelum kejadian Ponorogo diguyur hujan lebat. Kemudian, longsor terjadi Sabtu (1/3/2017). Awalnya terdengar suara gemuruh sekitar pukul 07.30 WIB dan pada pukul 08.00 WIB terdengar suara gemuruh lagi yang disertai dengan bergeraknya tanah dan menerjang 23 rumah penduduk serta ladang masyarakat.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa langsung meninjau lokasi bencana, Minggu (2/4) pagi. Ia menjelaskan, pencarian terus digencarkan, kendati alat-alat berat belum datang.
Dikatakan Khofifah, Tagana telah dikerahkan dan mendirikan serta mengelola dapur umum untuk memenuhi kebutuhan logistik korban bencana dan serta relawan. Menurutnya, data sementara yang diperoleh sebanyak 32 rumah tertimbun longsor, sebanyak 20 orang luka ringan dan tiga orang luka berat.
Sementara proses evakuasi pada Sabtu (1/4) malam dihentikan karena faktor cuaca yang tidak mendukung. Juga karena alat-alat berat belum datang. Selain itu, kondisi tanah masih terus bergerak dan tidak adanya penerangan karena jaringan listrik mati. (Hnf)
