News

Dinsos Tak Berdaya, KPAID Coba Bantu Korban Inses Asusila

265
×

Dinsos Tak Berdaya, KPAID Coba Bantu Korban Inses Asusila

Sebarkan artikel ini
Dinsos Tak Berdaya, KPAI Coba Bantu Korban Inses Asusila

TASIKMALAYA (CAMEON) – Kasus inses yang menimpa 3 korban di Kecamatan Taraju Tasikmalaya, dalam dua bulan terakhir ini, selain menyisakan kesedihan mendalam terhadap para korban, namun juga menjadi traumatik yang cukup mendalam.

BACA : Astagfirullah! Terbuat dari Apa Hati Si Bapak Durjana Ini?

Keluarga korban yang terdiri dari seorang ibu rumah tangga dan gadis belia ini, kini ditampung oleh Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto di wilayah Tasik Utara Kab Tasikmalaya.

Saat dikunjungi oleh ketua komisi 4 DPRD dan petugas dari Dinas Sosial Kab Tasikmalaya, Selasa ( 14/06 ), Ato , mengharapkan agar pemerintah dalam hal ini Dinsos dan Dinas Kesra Kab Tasikmalaya betul-betul serius dalam menangani nasib anak-anak korban asusila maupun KDRT yang memerlukan penanganan lebih dini.

“Untuk sementara, mereka saya tampung di rumah saya dulu, tapi kami akan mencoba untuk melakukan kesepakatan dengan pontren terdekat untuk recovery korban terutama untuk pendidikan dan masa depannya. Insha Allah kita akan coba meski sejatinya ini ranah pemerintah, tapi apa salahnya kita bantu walaupun kami tidak memiliki anggaran untuk itu,” terang Ato.

Sementara itu, Kepala seksi anak, lanjut usia, dan disabilitas Dinsos Tasikmalaya, Eet Ruhaeti Indrapraja, mengaku pihaknya tidak memiliki shalter untuk menampung mereka para korban asusila dibawah umur maupun korban KDRT karena seperti biasa  faktor anggaran yang minim. Namun demikian, Eet menegaskan bahwa dinsos selalu meminta bantuan kepada panti-panti asuhan yang cukup besar untuk menitipkan mereka.

“Ya karena kita tidak punya shelter dan anggaran yang minim, jadinya kita selalu nitip para korban ini di panti-panti asuhan,” ungkap Eet.

Ketua Komisi 4 DPRD Kab Tasikmalaya, Ami Fahmi yang juga sempat memberikan santunan kepada korban asusila ini, menambahkan bahwa sejatinya pemerintah sudah harus menyiapkan sarana dan prasarana paling tidak rumah singgah bagi para korban pelecehan anak maupun KDRT.

“Harusnya sudah disiapkan dong, rumah singgah lah paling tidak, saya denger Dinsos sudah punya tapi harus di rehabilitasi dulu, ya sebaiknya persiapkan dari awal jangan nunggu korban berikutnya,” imbuh Ami.

Kelurga korban inses ini pun bingung, harus kemana lagi mereka tinggal karena kalaupun pulang ke Taraju mereka kerap di teror keluarga pelaku yang menuduh korban telah mencemarkan nama baik keluarga besar pelaku.

“Saya tidak tahu harus kemana pak, masih untung ada pak Ato yang baik hati namun kami kan tidak selamanya tinggal di sini,” lirih N. (dzm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *