KOTA TASIKMALAYA (CM) – Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya melalui Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) memperingati hari cuci tangan mamakai sabun sedunia, dengan ajak sejumlah pelajar putra dan putri mulai tingkat SD, SMP dan SMA yang dihadiri olah Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman serta para pengusaha dan tamu undangan lainnya.
Wali Kota mengatakan, kegiatan tersebut harus digalakan dan disosialisasikan terus menerus ke semua lapisan masyarakat, baik pada anak-anak, remaja, dewasa, maupun orangtua. “Cuci tangan hal sepele. Namun besar sekali manfaatnya untuk menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit maupun bakteri yang menyebabkan sakit diare hingga berujung kematian,” terang Budi.
Meurutnya, data bakteri yang disebabkan penyakit diare berujung meninggal. Sedunia perharinya mencapai 5 ribu jiwa. Perlu diketahui, salah satu penyebab terjangkitnya penyakit diare bisa diakibatkan dari berbagai sumber, benda hidup atau benda mati, maupun berbagai makanan siap saji, buah-buahan yang tidak dicuci sebelum dimakan.
“Faktor lain, selain penyakit diare yang dapat menyebabkan berbagai bakteri yang menjadikan berbagai penyakit adalah buang air besar sembarangan, di luar rumah, di atas kolam, di kali, atau di dalam rumah yang dibuang ke kali dan yang lainnya,” ujar Budi.
Menurutnya, hari cuci tangan sedunia sebetulnya salah satu peringatan berharga bagi semua untuk selalu fokus membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun, karena dapat mencegah berbagai penyakit diare, meningkatkan kesehatan masyarakat, menurunkan kematian balita, dan meningkatkan kehadiran anak di sekolah.
“Makanya salah satu upaya pemerintah sampai saat ini terus menggenjot program takus di dalam rumah. Alhamdulillah sampai saat ini sudah dilaksanakan di tiga Kelurahan dan ini harus disisir semua tidak boleh ada lagi ada takus atau BAB di luar rumah, sudah tidak musim BAB di atas balong,” ungkapnya..
Budi berharap, kebiasaan hidup bersih tak hanya diterapkan di dalam rumah tangga, tapi di kantor, RS, Mall, perusahaan-perusahaan dan yang lainnya. “Setiap tempat harus menyediakan tempat cuci tangan yang disertai dengan sabun terutama di tempat umum seperti RSU, dan ini juga harus disosialisasikan ke semua orang,” pintanya,
Dia mengimbau agar semua pihak ikut terlibat memberikan pemahaman atau contoh kepada anak-anak di rumahnya masing-masing agar disiplin membudayakan cuci tangan yang baik sebelum memakan makanan yang akan disediakan.
“Kami yakin, kalau anak-anak sudah membudayakan perilaku sehat, disiplin akan menghasilkan yang baik sesuai apa yang kita harapkan dan meningkatkan derajat kesehatan di Kota Tasikmalaya,” tambahnya.
Budi mengaku bersyukur karena indeks pembangunan di Kota Tasak tahun ini yang paling tinggi adalah indek pembangunan sarana dan pra sarana kesehatan. Angkanya mencapai 80 persen dan yang lainnya berada di bawah. “Pendidikan saja di angka 72 persen, ekonomi 65 persen,” tandasnya. (Edi Mulyana)