TASIKMALAYA (CM) – Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Hamdani membuka kegiatan integrasi program desa siaga dan program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga untuk meningkatkan cakupan desa siaga,di Hotel Dewi Asri, Singaparna, Senin (29/04/2019).
Program tersebut diharapkan bisa berperan aktif di masing-masing desa dengan baik, mengingat sebagai salah satu pendorong suksesnya desa siaga di daerah. Menurut Dadan, di Kabupaten Tasik masih terdapat beberapa kendala yang dihadapkan terkait kesehatan terutama masih tingginya kematian ibu dan bayi, gizi masyarakat, terutama stunting yang angkanya masih relatif tinggi.
Tak hanya itu, lanjut ia, di tahun 2018 angkat stunting di Kabupaten Tasikmalaya sudah mengalami penurunan dari 41,75 menjadi 30%, serta perilaku hidup sehat baru 64%. Sedangkan, sekitar 30% lebih masyarakat masih berprilaku kurang sehat.
Pihaknya berharap, di tahun 2019 semua desa sudah bisa mendeklarasikan untuk menjadi desa ODF. “Tentu desa siaga disini sangat berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan-kegiatan dalam bidang kesehatan,” katanya.
Manurutnya, sejauh ini Dinas Kesehatan masih terkendala dengan terbatasnya anggaran, maka dari itu pihaknya menginginkan semua desa dilibatkan menjadi desa siaga.
Sementara, Panitia Pelaksana dr. Retty menegaskan bahwa desa siaga merupakan strategi baru pembangunan kesehatan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan mengenai penanganan masalah-masalah kesehatan disertai dengan pengembangan kesiagaan dan kesiapan masyarakat untuk memelihara kesehatan mandiri. (anto)