KOTA TASIKMALAYA (CM) – Beberapa bulan dilanda kekeringan, sejumlah warga di Kampung Urug Lapang RW 01 Kelurahan Urug Kecamatan Kawalu, berebut pasokan air bersih yang didistribusikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Rini Nur Aini (37), salah satu warga setempat mengatakan, kekurangan air bersih sudah terjadi sejak empat bulan dan hingga saat ini masih dilanda kekeringan. “Kebutuhan air mengandalkan sungai Ciulan yang tidak layak buat dipergunakan untuk mandi, buat masak apalagi minum. Apa hendak dikata air sumur sudah tidak ada alias sudah kering terpaksa dipergunakan,” paparnya saat ditemui, Sabtu (29/07/2018).
Dia bersyukur dengan adanya bantuan pendistribusian air bersih dari BPBD. Meskipun bantuan tersebut tidak akan mencukupi untuk kebutuhan satu sampai dua hari ke depan.
“Namun demikian, alangkah baiknya pemerintah mau membantu masyarakat kampung ini dengan jangka panjang, minimalnya memberikan bantuan pembuatan sumur bor, biar nilai kemanfaatannya tidak hanya satu hari ini saja, tetapi bisa seterusnya,” tambah Rini.
Sementara, Kasi Pengendalian Oprasi Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Tasikmalaya, Harisman mengatakan, upayanya itu untuk menanggulangi kekeringan atau langkanya air bersih di lingkungan pemukiman warga.
“Untuk hari ini saja kita telah melakukan pendistribusian di kampung Urug sebanyak 1 tanki berisi 5 ribu liter. Sebelumnya pendistribusian di kampung Urung sudah dilakukan 2 tanki, jadi totalnya 15 ribu liter per 1 titik, belum yang lainya,” ucap Harisman.
Dia pun membandingkan, pendistribusian air bersih akibat kekeringan yang melanda tahun sebelumnya 2015-2017 lebih parah 2015. Tetapi kalau dibanding 2017 dan 2018 lebih parah 2017 dibanding sekarang 2018. (Edi Mulyana)