TASIKMALAYA (CM) – Malang benar kondisi Yendi Riswandi. Lelaki paruh baya yang sehari-harinya berjualan makanan ringan ini terpaksa harus berobat di rumah sakit swasta yang tentunya tidak murah.
Yendi adalah warga Kampung Legokoncom Desa Sukamulya Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Domisilinya ini tentu dekat dengan pelayanan medis punya pemerintah daerah yang bernama Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama (SMC).
Merasa tahu diri, Yendi yang sudah beberapa hari tidak berdaya ini berobat ke pelayanan medis dekat rumahnya. Namun karena sakitnya tak kunjung sembuh, dia terpaksa dirujuk ke SMC. Dari sini lah masalah bagi Yendi bermula.
Tokoh agama di Kecamatan Singaparna H. Ryan Fauzi menyebutkan, sebelumnya Yendi yang rajin mengaji dan aktif di Ormas Islam itu berobat di SMC. Namun, ia menduga pihak SMC salah menganalisa dan mendiagnosa penyakit yang diderita oleh yang bersangkutan.
Tidak lama setelah Yendi dibawa ke SMC, tepatnya pada Jumat (22/03/2019) sore, tidak lama kemudian dokter mendiagnosa bahwa yang bersangkutan ini terkena penyakit tifus.
“Saat saya datang untuk menjenguk saya curiga karena kondisi pasien sangat lemah dan sukar untuk buang air kecil. Melihat kondisi ini, terpaksa Yendi dirujuk ke RS Tasik Medika Citratama (TMC),” ungkap Ryan, kepada CM di Tasikmalaya, Senin (25/03).
Alasan dirujuk saat itu sederhana, kondisi Yendi semakin lemah. Adapun pihak SMC saat itu menyatakan bahwa Yendi menderita tifus (tipes) atau demam tifoid, sebuah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella Typhii.
Saat itu, kata dia, mengeluh sakit saat kencing. Pasien juga nampak mengalami ketegangan diperut bagian bawah dan kulitnya agak menguning.
Riyan mengungkapkan, setelah tiba di rumah sakit swasta yang ada di Kota Tasikmalaya, Yendi mendapatkan pemeriksaan yang komprehensif. Ia menyebutkan, hasil pemeriksaan TMC menyimpulkan bahwa Yendi menderita penyakit ginjal.
“Saya minta di cek ulang lagi sama paramedisnya dan pihak keluarga minta surat rujukan ke RS TMC agar ada penanganan yang maksimal ” tambahnya.
Dan pasca dirujuk ke TMC , Yendi ini ternyata bukan sakit tipes, melainkan gangguan ginjal. “Nah ketahuannya setelah didiagnosa oleh parmedis TMC dan penyakitnya ginjal,” imbuh Ryan.
Ia menyayangkan diagnosa pihak SMC yang terburu-buru. Riyan berujar, salah diagnose seperti ini adalah kelalaian petugas medis.
“Saya akan minta penjelasan resmi dari pihak rumah sakit melalui auidiens dalam waktu dekat ini,” katanya.
Sementara itu, salah seorang Dewan Pengawas RS. SMC Asep Nurjaini, saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya mengaku kaget dan belum mengetahui pasti kejadian tersebut. Pihaknya menyangkan jika hal itu benar terjadi.
“Sayang padahal RS SMC ini sudah mendatkan akreditiasi untuk poin , rumah sakit yang terbagus karena paripurna dalam pelayanannya. Saya akan koordinasi dengan pihak manajemen secepatnya,” jelas Asep.
Sementara pihak RS.SMC saat kami minta konfirmasi kepada jajaran direksi, hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan yang resmi. (Dzm)