KOTA TASIKMALAYA (CM) – Dalam acara malam tasyakur HUT Kota Tasikmalaya ke-17 di halaman Bale Kota, Sabtu (20/10/2018) malam WIB, Wali Kota Budi Budiman menyebut di masa kepemimpiannya kebagian berkah. Menurutnya, usia Kota Tasik sekarang ini sudah cukup dewasa, maka ia berharap menjadi motivasi bagi pemerintah.
“Tentunya, kita ingin membawa Kota Tasikmalaya ke depan lebih baik dari yang sudah dilakukan hari ini. Sebagai bentuk syukur, saya sebagai wali kota mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin kita terdahulu yang telah ikut merintis Kota Tasikmalaya kokoh berdiri,” tegas Budi.
Dia mengatakan, berdirinya Kota Tasikmalaya tak hanya memiliki sejarah yang cukup panjang, tetapi membawa kebahagiaan dan keberkahan termasuk dirinya yang memimpin selama 2 priode. “Alhamdulilah berbagai keberhasilan pembangunan telah banyak kita lakukan mulai dari infrastruktur, kesehatan, ekonomi maupun pendidikan akhlak, yang dipedomani dengan Peraturan Daerah (Perda) Tata Nilai No 7 Tahun 2014,” paparnya.
Sesuai visi, lanjutnya, Kota Tasik telah menjadi Kota Industri, dan target perdagangan termaju di tahun 2025 di Jawa Barat. Ditambah visi untuk 5 tahun yang akan datang Kota Tasik religius dan madani yang telah ditetapkan didalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Tentunya hal yang paling mendasar niat saya ingin membangun Kota Tasikmalaya adalah tidak keluar dari nilai-nilai agama sesuai dengan nama julukan Tasik yang dikenal sebagai kota santri dan memiliki nama kota seribu pesantren. Seyogyanya harus menjadi motivasi untuk membangun ke arah yang lebih baik,” ungkap Budi.
Sementara, Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhamad Yusuf, mengatakan, untuk melaksanakan semua program pembanguan yang dikemas dalam visi misi yang menyisakan waktu 4 tahun ke depan harus dimanfaatkan dengan maksimal demi kepentingan masyarakat banyak.
“Semua misi kita untuk membangun Kota Tasikmalaya, mulai dari pembangunan akhlak, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan budaya masyarakat agar menjadi lebih baik ke depan harus betul-betul bisa dilaksanakan, terutama yang paling penting adalah bagaimana caranya bisa menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran yang relatif masih tinggi,” terang Yusuf. (Edi Mulyana)