BANDUNG BARAT (CM) – Debat terakhir pada hari Selasa ini bertepatan dengan hari ulang tahun KBB yang ke 11. Unsur putih putih menjadi dominasi baju para pasangan Paslon di debat terakhir ini. Berlangsung dari pukul 15.00 s/d 17.00 di Hotel Mason Pine persis sama seperti debat pertama kalinya.
Pada debat terakhir kali ini, tidak dihadiri paslon Elin Suharliah. Seperti yang kita ketahui, suaminya, Abubakar tertangkap OTT KPK karena kasus korupsi.
Paslon nomor urut 3 memfokuskan visi misinya pada pembangunan infrastruktur yang berfokus di kawasan Bandung Utara. Ketika diberi pertanyaan bagaimana kiat-kiat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam musrenbang, paslon nomor urut 3 berargumen bahwa jika dirinya menang maka akan mempermudah musrenbang. “Kalau AKUR menang, ya pasti akan dipermudah,” ungkap AA Umbara.
Paslon nomor urut 1 memfokuskan visi dan misinya untuk membangun manusia , Bandung Barat cermat. Ketika diberi pertanyaan program apa yang akan dilakukan untuk meminimalisir kemiskinan di KBB? “Kita harus mengidentifikasi persoalan pra sejahtera, harus ada inovatif agar pendapatan per kapitanya lebih dari 20 juta,” terang Maman Sanjaya.
Paslon nomor urut 2 memfokuskan visi dan misinya untuk mewujudkan KBB yang katata tur santosa, berupa perbaikan infrastruktur jalan dan irigasi. Ketika diberi pertanyaan mengenai cara memperbaiki pelayanan administrasi dan pelayanan publik, paslon nomor 2 akan memprioritaskan permasalahan KTP dan KK yang masih lambat.
“Langkah pertama, kami akan melakukan transparansi dan akuntabilitas. Jika semuanya transparan maka tidak ada yang bermasalah nantinya. Wifi akan saya simpan di desa sehingga semua elemen masyarakat dapat akses internet gratis, pelayanan internet, KTP, dan KK akan dipermudah melalui akses desa,” jawab doddy Imron cholid.
Debat terakhir kali ini “semakin panas” dengan riuhnya dukungan dari masing-masing team sukses paslon. Berbeda dengan debat pertama dan kedua, pada debat terakhir kali ini diselingi dengan “unjuk kabisa” masing-masing paslon berupa kesenian tradisional, tari tradisional Sunda dan sisingaan yang semakin memanaskan ruangan debat.
KBB yang mengutamakan potensi sektor pariwisata dan pertanian, dan saat ini masih banyak hal yang harus dibenahi. Tentu pemimpin Bandung Barat kedepannya adalah yang tidak egois, yang tidak hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri. (Intan)