TASIKMALAYA ( CM ) – Sudah kedua kalinya prilaku tak terpuji petugas pihak kedua sebuah kanto Bank Pembiayaan (leasing) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat yang bertindak arogan dan merugikan warga.
Setelah sebelumnya, BPR KS yang menjabel kendaraan roda empat milik putra Alm KH, Zenzen pendiri Pergerakan Islam Thaliban di Kota Tasikmalaya. padahal kendaraan tersebut memiliki surat-surat yang lengkap seperti BPKB dan STNK. Kini prilaku suul adab itu kembali dipertontonkan para petugas Debt Collector terhadap salah seorang pengurus yang juga santri Pondok Pesantren Qoshrul Muhajirin Badak Paeh Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (03/09/2020).
Menurut ustad KH Zamzam Imadudin pengasuh Pontren tersebut mengatakan, Perampasan kendaraan bermotor yang menimpa santrinya ini terjadi saat sang santri yang juga Staff pondok ini tengah mengendarai kendaraannya di wilayah Kota Tasikmalaya untuk mengurus keperluan Administrasi Pontren, tiba-tiba ada dua kendaraan bermotor memepetnya satu orang menghadang di depan dan satu orang lagi menanyakan surat-surat kendaraan.
“Santri saya kaget dikirain anggota polisi, karena mereka menanyakan surat-surat kendaraan dan menjelaskan bahwa kendaraan tersebut bermasalah dalam kreditan,” ujar Ustad Zamzam kepada cakrawalamedia, Kamis (03/09/2020).
Ustad muda lulusan Universitas Umul Quro Mekkah ini pun, kata dia, sudah memberikan penjelasan bahwa kendaraan tersebut dibeli dengan surat-surat yang sah dan lengkap.
“Lah saya jelaskan kepada mereka bahwa surat kendaraan tersebut lengkap BPKB dan STNK ada, tapi dia tetap ngotot bahwa dalam data mereka kendaraan saya bermasalah,” tuturnya.
Tidak mau berargumen lagi, Ustad yang disetiap agenda dakwahnya mengedepankan sedeqah kepada anak yatim dan faqir miskin ini pun, merelakan kendarannya dibawa petugas DC.
“Terus terang kami merasa dipermalukan, bahkan staff kami sampai saat ini kondisinya masih trauma karena bentakan para Debt Collector,” pungkasnya.
Mengetahui bahwa ada salah seorang ustad diperlakukan tidak terpuji oleh petugas DC dari Leasing WOM, sejumlah aktivis muslim di Tasikmalaya pun bereaksi.
Almumtaz dan Brigade Tholiban langsung mendatangi kantor leasing dibawah naungan WOM finance di Kota Tasikmalaya, namun saat di sambangi tidak satupun karyawan di kantor tersebut yang bisa memberikan penjelasan kepada mereka, kesal dengan ulah karyawan dikantor ini, akhirnya Sekretaris almumtaz Ustad Abu Hazmi, meminta pihak Kepolisian untuk menengahi kasus ini, jika tidak ingin santri yang akan bertindak untuk menyelamatkan aset kendaraan motor milik gurunya.
“Hari ini, kendaraan sudah diamankan oleh pihak Kepolisian dari Polresta Tasikmalaya, tinggal nanti kita akan tetap mendatangi pihak WOM Finance dasar mereka menyita kendaraan milik ustad Zamzam ini, ” singkat ustad Abu.
Cakrawalamedia, pun mencoba untuk mendapatkan informasi dari pihak WOM Finance, namun sejumlah karyawan lebih memilih tutup mulut dan menyerahkan semuanya ke pihak pimpinan mereka. (**)
Baca Juga : Sebanyak 1.485 Petugas Sensus Penduduk Kab.Tasikmalaya Siap Bertugas





