Menu

Mode Gelap
Mudik Bersama Polres Tasikmalaya; Ratusan Pemudik Merasa Terbantu dan Nyaman Hengky Tegaskan H-7 Perusahaan Wajib Bayar THR Tepat Waktu Nasib Para Mahasiswa STMIK Tasikmalaya; Wahid Minta Pemda Jamin Kelangsungan Pendidikan di Tengah Pencabutan Izin Operasional Proyek Dikuasai Pokir DPRD, Pengusaha Lokal KBB Menjerit Resahkan Masyarakat, Satlantas Polres Tasikmalaya Bakal Tindak Pengguna Knalpot Bising

Jawa Barat · 12 Des 2016 19:47 WIB ·

Daya konsumsi Daging di Jawa Barat Masih Rendah


					Daya konsumsi Daging di Jawa Barat Masih Rendah Perbesar

BANDUNG, (CAMEON) – Daya konsumsi daging di Jawa Barat ternyata masih kurang. Tercatat, hingga menjelang akhir tahun 2016 konsumsi daging masih empat kilogram perkapita. Jika dibandingkan daya konsumsi unggas, masih sangat rendah di Jawa Barat. Bahkan, perbandingan dari dua konsumsi mencapai satu berbanding tiga.

”Saat ini, tercatat daya konsumsi unggas mencapai 12 kilogram perkapita dalam pertahun,” jelas Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Dodi Firmansyah kepada wartawan ditemui di kantornya, Senin (12/12).

Dengan perbandingan yang cukup jauh antar daging dan unggas, menjadi pekerjaan rumah bagi pihaknya. Di mana harus terus mensosialisasikan konsumsi daging kepada masyarakat. Saat ini yang menjadi masalah belum serentaknya konsumsi masing-masing daging.

Diakui olehnya, konsumsi daging sapi masih sangat tinggi di antara daging lainnya. Sementara, populasi sapi di Jawa Barat 400 ribu. Lalu, peningkatan populasi sapi dalam setahun hanya mencapai 20 ribu ekor. Sedangkan untuk populasi domba dan kambing di Jawa Barat mencapai 10 juta ekor hingga 2016. Diprediksi untuk tahun depan mencapai satu juta ekor.

Khusus untuk kambing dan domba, menurutnya, terdapat penumpukan populasi. Di sisi lain, pihaknya 40 persennya populasi Kambing dan domba berada di Jawa Barat. ”Mengalihkan daya konsumsi masyarakat itu cukup sulit. Kalau dibandingkan dengan harga, harga daging kambing memang lebih murah,” jelasnya.

Sebenarnya, khusus di Jawa Barat masih terbentuk mitos konsumsi antara daging kambing dan sapi. Hal tersebut, lanjut dia, tergantung pengolahan memasak. Masyarakat harus pintar-pintar mengolah daging kambing, sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan.

Sedangkan terkait pasokan daging menjelang natal dan tahun baru terbilang cukup aman. Akan tetapi, pihaknya tidak bisa mengucapkan jumlah pasokan di Jawa Barat. Selama ini, ungkap dia, terkait hari-hari besar pasokan daging selalu diusahakan aman.

”Jawa Barat sendiri, selalu menyiapkan daging jauh-jauh hari. Hal ini agar tidak terjadi kelangkaan yang berimbas pada kenaikan harga,” ucapnya.

Kenaikan harga daging sapi yang mencapai Rp 130 ribu perkilogram dianggap masih wajar. Sebab, jumlah populasi sapi di Jawa Barat masih sangat minim. Sehingga, mau tidak mau Jawa Barat harus mendatangakan daging sapi dari wilayah lainnya.

Didatangkannya, daging sapi tersebut dengan beberapa catatan. Di antaranya, sapi harus dalam kesehatan sehat. Adapun menerima sapi dalam keadaan yang sudah dipotong, pihaknya memantau asal daging hingga penyembelihan hewan.

”Jangan sampai daging yang masuk ke Jawa Barat dari hewan yang dalam keadaan sakit,” pungkasnya. (Putri)

Artikel ini telah dibaca 307 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Sosialisasi Perda Perlindungan Anak; Perhatian Bersama untuk Generasi Penerus yang Berkualitas

23 Mei 2023 - 21:19 WIB

Dua Pelaku Pemasok Obat Terlarang Di Bekasi Diancam 10 Tahun Penjara

24 Maret 2023 - 18:16 WIB

Antisipasi Kepadatan, Pelabuhan Merak Tidak Lagi Layani Sepeda Motor

24 Maret 2023 - 13:54 WIB

Berburu Takjil di Kawasan Cikarang Kabupaten Bekasi

23 Maret 2023 - 23:18 WIB

Terdaftar di Kemensos, Namun Tak Pernah Dapat Bantuan

25 Oktober 2022 - 08:17 WIB

Terdaftar di Kemensos, Namun Tak Pernah Dapat Bantuan

SMSI Jabar Gelar Rakerda Tepat di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

19 Agustus 2022 - 22:06 WIB

SMSI Jabar Gelar Rakerda Tepat di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Trending di Jawa Barat