KOTA TASIK (CM) – Suasana berbeda terlihat di salah satu ruang pertemuan hotel berbintang di pusat Kota Tasikmalaya, Selasa 2 Desember 2025.
Deretan meja cooking class tersusun rapi lengkap dengan peralatan dan bahan yang sudah disiapkan. Sejumlah siswa dari berbagai SLB tampak antusias mengenakan chef beret putih sebelum sesi memasak dimulai.
Kegiatan ini digelar untuk menyambut Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap 3 Desember. Momentum ini menjadi pengingat penting mengenai kesetaraan dan pemberdayaan difabel, termasuk di Tasikmalaya yang memiliki jumlah penyandang disabilitas cukup tinggi.
Program tersebut merupakan kolaborasi Paguyuban Pegiat Disabilitas Tasikmalaya (Papeditas) dan Hotel Horison Tasikmalaya. Inisiatif ini sekaligus menunjukkan bahwa sektor perhotelan dapat ikut menciptakan ruang inklusif bagi penyandang disabilitas.
Chief Eksekutif Hotel Horison Tasikmalaya, Arie Syahrizal, mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya mengajarkan teknik memasak, tetapi juga melatih soft skill dan kemandirian para peserta.
“Kami senang bisa berkolaborasi dengan Papeditas. Apalagi besok Hari Disabilitas Internasional. Kami antusias mendukung kesetaraan dan pemberdayaan difabel,” ujarnya.
Arie menambahkan, industri perhotelan dan kuliner memiliki banyak peluang kerja yang bisa diakses difabel jika mereka mendapat pelatihan yang tepat.
Menurutnya, dunia kerja saat ini semakin mengedepankan prinsip inklusi dan hotel sebagai ruang publik memiliki tanggung jawab moral menciptakan kesempatan yang merata.
Ketua Papeditas, H. Tata Tajudin, bersama Sekretaris Aris Rachman, mengapresiasi dukungan Hotel Horison. Ia menyebut kegiatan ini sebagai investasi penting bagi masa depan anak berkebutuhan khusus.
“Kami berharap kegiatan ini bisa jadi contoh bagi perusahaan lain untuk ikut terlibat dalam pemberdayaan difabel,” katanya.
Tata mengungkapkan bahwa angka penyandang disabilitas di Tasikmalaya mencapai ribuan. Pada tahun kelulusan 2025, terdapat 75 lulusan dari tujuh SLB dan hanya satu orang yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sebagian besar lainnya belum terserap dunia kerja karena minimnya keterampilan dan terbatasnya peluang kerja inklusif.
Aris berharap kolaborasi seperti ini dapat mendorong perusahaan lain membuka ruang pelatihan, magang, hingga lapangan kerja bagi difabel.
Ia menilai semangat Hari Disabilitas Internasional harus menjadi pengingat bahwa setiap orang berhak atas kesempatan yang setara.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Rd. Diky Candranegara, bersama Kepala Dinas Sosial Budi Rahman turut hadir menyaksikan kegiatan tersebut.
Diky mengapresiasi karena program ini digagas tanpa menggunakan anggaran pemerintah. Ia berharap dinas terkait dapat rutin menggelar pelatihan sesuai kebutuhan penyandang disabilitas.
Diky menegaskan bahwa pemerintah daerah siap memperkuat program pemberdayaan, mulai dari pelatihan kerja, pemagangan, hingga perluasan akses pendidikan bagi difabel.
Sebelum kelas memasak dimulai, rangkaian acara dibuka dengan Forum Group Discussion (FGD) yang membahas pola asuh anak disabilitas serta perlindungan hukum bagi penyandang disabilitas. Diskusi menghadirkan Direktur Taman Jingga, Ipa Zumrotul Falihah, serta praktisi hukum M. Naufal Putra.
Kegiatan ini menjadi ruang edukasi bagi orang tua, guru, dan relawan agar lebih memahami kebutuhan anak difabel dan aspek legal yang melindungi mereka.
Di berbagai negara, sektor kuliner dikenal sebagai industri yang cukup terbuka bagi tenaga kerja difabel. Banyak hotel dan restoran mulai menerapkan kebijakan inclusive hiring setelah melihat bahwa penyandang disabilitas mampu bekerja produktif ketika mendapat pelatihan yang memadai.
Melalui kegiatan ini, Hotel Horison Tasikmalaya menunjukkan komitmennya menjadi bagian dari gerakan inklusi sosial di tingkat lokal.
Kelas memasak tersebut bukan hanya mengajarkan cara membuat hidangan, tetapi juga membangun kepercayaan diri, komunikasi, kerja sama, dan kemandirian siswa SLB.
Bagi orang tua dan guru, momentum ini memberikan harapan baru bahwa anak disabilitas memiliki peluang menuju masa depan yang lebih baik.





