News

Cita Rasa Mie Ayam Jablay Memang Beda

488
×

Cita Rasa Mie Ayam Jablay Memang Beda

Sebarkan artikel ini

GARUT (CM) – Kedai Mie Ayam milik Rahmat Tarsana berada di pinggiran jalan Tasikmalaya-Garut, tepatnya di Kampung Cisaat, Desa Sukatani, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.

Namanya Mie Ayam ‘Jablay’. Jablay disini merupakan singkatan dari kata Dijamin Ngelay. Mengapa demikian?. Pria yang sudah berjualan Mie Ayam selama belasan tahun itu menceritakan asal mula kata Jablay.

“Dulu, banyak para pelanggan saya yang mengatakan, duh asa ngelay mun ningali mie ayam pak Rahmat teh, itu katanya bakat ku nikmat. Jangankan makan, baru tercium aja baunya sudah bikin ngiler kalau bahasa Indonesia-nya. Makanya banyak yang menyebut saya eyang jablay ,” kata Rahmat, Kamis (01/11/2018).

Lantaran banyak pelanggan yang mengatakan hal itu, ia memutuskan untuk memplesetkan kata ‘Dijamin Ngelay’ dengan suatu singkatan. Diambilah nama Jablay. Hingga saat ini, usahanya tak pernah sepi dari pembeli. Hal itu karena mie ayam buatan Rahmat punya cita rasa yang berbeda. Jauh lebih nikmat.

Rahmay mengaku, ada beberapa penambahan bumbu rahasia dalam racikan mie ayamnya. Sehingga mie ayam buatanya itu banyak disukai masyarakat. “Ada penambahan sedikit bumbu lain yang tak biasa digunakan pada mie ayam umumnya. Saya menambahkan sedikit cuka supaya rasanya lebih pas. Jadi gurih plus rada asem gitu,” bebernya sambil menyebutkan sedikit bumbu rahasianya.

Dia menyebut, satu porsi mie ayamnya itu dijual seharga delapan ribu rupiah per porsi. Belum termasuk kerupuk. Untuk urusan saus, kecap, dan sambal, ia gratiskan. Ada dua jenis kerupuk yang disediakan untuk menambah cita rasa mie ayamnya, yakni kerupuk Gendar dan kerupuk bawang. “Itu sesuai selera saja. Perbungkusnya dua ribu perak,” jelas Rahmat.

Sampai sekarang, Rahmat bilang, dalam sebulan omzetnya mencapai lima sampai tujuh juta rupiah. Kalau akhir pekan, lain cerita. Apalagi memasuki lebaran (Idul Fitri), bisa naik tiga kali lipat. Letak kedainya dekat dengan sebuah tempat istirahat para pemudik lebaran, sehingga tak sedikit pemudik yang mencoba mencicipi rasa mie ayam buatannya.

Saat ditanya soal kendala, diakuinya tak ada. “Paling-paling di mie nya. Nggak tahan lama karena saya buat sendiri, bukan dari pasar,” tandas Rahmat. (Sep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *