TASIKMALAYA (CAMEON) – Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum, menyampaikan paparan terkait pembangunan pelabuhan yang terbuat dari bambu di wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya.
Menurutnya, Kecamatan Cikalong akan menjadi pusat pembangunan pelabuhan yang terbuat dari bambu dengan anggaran bersumber dari nonAPBD, yaitu investor dari Belgia. “Tahap awal besaran anggaran yang akan dikeluarkan 1,3 triliun,” ujarnya saat ditemui usai menerima kunjungan kerja dari Negara Belgia dan rombongan anggota DPR RI Komisi V di Pendopo Lama Kota Tasikmalaya, Kamis (31/08/2017).
Selain pembangunan Pelabuhan Bambu, lanjut Uu, juga akan mengembangkan pertanian, perikanan, sarana pendukung pembangkit listrik dari energi matahari, pipanisasi air untuk pemanfaatan lahan pertanian seluas tiga ratus hektar, serta pembangunan hotel.
“Saya sebagai Kepala Daerah sangat bangga dan gembira. Ini rezeki buat Kabupaten Tasikmalaya, khususnya untuk wilayah Cikalong karena dampaknya diharapkan akan mampu meningkat perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, rencananya Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan investor dari Negara Belgia awal bulan September ini akan melakukan MoU pembangunan Pelabuhan Bambu, Pertanian, dan perikanan dalam jangka waktu selama lima puluh tahun.
Dikatakan Uu, pelabuhan itu akan dipungsikan sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil produksi pertanian yang telah dikerjasamakan.
Di tempat yang sama Anggota DPR RI Komisi V, Nurhayati, mendukung penuh rencana Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Menurutnya, langkah itu dinilai sangat tepat karena memiliki niat untuk memodernisasi pertanian di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
“Mereka juga akan membawa teknologi baru untuk pengolahan air dari danau atau laut melalui bawah tanah hingga ditarik ke dataran tinggi, untuk kebutuhan produksi pertanian,” paparnya.
Bahkan, katanya, Tasikmalaya ke depan akan menjadi tolok ukur di wilayah Jawa Barat karena teknologi canggih yang ramah lingkungan akan dititikberatkan di Tasikmalaya. (Edi Mulyana)