TASIKMALAYA (CM) – Dalam upaya mengontrol stabilitas harga pasar, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menghimbau, para pedagang di pasar untuk menjual komoditas hasil belanja dari petani-petani warga Kabupaten Tasikmalaya.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, supaya peredaran uang dan komoditi tetap berada di wilayahnya sehingga terhindar dari inflasi.
“Supaya perputaran uangnya terus mutar di dalam. Kalau uangnya nanti ditarik ke luar, itu yang nanti menyebabkan inflasi,” terangnya kepada media, (24/05/2021).
Dalam kunjungannya beberapa waktu lalu ke sejumlah pasar dan tempat strategis lainnya di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Cecep menemukan fakta ada potensi inflasi jika imbauannya tidak diindahkan warga.
“Misalnya di Cigalontang. Di sana banyak petani sayur-sayuran. Kebunnya luas-luas. Pas saya tanya jualnya ke mana? Katanya ke pasar Cikurubuk. Saya tanya lagi, kalau pedagang pasar Singaparna belanjanya dari mana? Ya, dari Cikurubuk,” lanjutnya.
Pola sirkulasi komoditas seperti itulah yang sedikit banyak memicu inflasi. Disamping ongkos belanja menjadi lebih tinggi, potensi keuntungan pajak juga akan lebih besar masuk ke Pemerintah Kota Tasikmalaya.
Oleh karena itu, Cecep dan jajarannya dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan juga Dinas Pertanian Peternakan Pangan dan Perikanan, untuk berkoordinasi dan menganalisa kebutuhan masyarakat serta ketersediaan komoditi.
“Harus kita pastikan, apakah persediaan itu akan cukup untuk menyuplai kebutuhan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya atau tidak. Kalau tidak, nanti kita carikan solusinya,” tandasnya. (Ind)
