PANGANDARAN (CM) – Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menggelar kegiatan pertemuan Jumantik Tingkat Kabupaten di Islamic Center Kecamatan Pangandaran, Senin (16/07/2018).
Kegiatan tersebut dihadiri para tamu undangan sebanyak kurang lebih 350 orang, adapun yang hadir diantaranya, Kasubdit Arbovirosis Kementrian Kesehatan RI Dr Guntur Argana, Pengelola Progam DBD Dinkes Provinsi Jabar, Ibu Kiki SKM sekaligus jadi Narasumber,Kadis Kesehatan Pangandaran, Dr Yani Ahmad Marzuki, Kabid, Kasi, 15 Kepala Puskesmas, 93 Kepala Desa dan para Kader dari 93 Desa.
Kabid P2P Yadi Sukmayadi, SKM, MM.Kes mengatakan, dalam kegiatan pertemuan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) ini merupakan ajang silahturahmi dan khususnya pembentuk kader juru pemantau jentik dengan gerakan satu rumah satu Jumantik,
“Tujuan dari kegiatan ini untuk menekan angka kesakitan dan kematian karena penyakit demam berdarah.Karena
Kasus DBD di Pangandaran terbilang masih tinggi,”ujarnya kepada cakrawalamedia disela-sela kegiatan di Islamic Center. Senin (16/0772018).
Yadi menambahkan, Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kabupaten Pangandaran harus lebih ditingkatkan lagi. Karena di Pangandaran Jentik masih banyak dan nyamuknya juga ada, “Keberadaan kader jumantik diharapkan dapat meningkatkan peran serta keluarga dalam pemberantasan jentik dan sarang nyamuk melalui kegiatan 3M Plus yakni, Menguras, Menutup dan Memanfaatkan. Sehingga outputnya dapat mencegah penyakit demam berdarah yang disebabkan nyamuk aides aigepty,”tegasnya.
“Jadi dengan adanya kader jumantik rumah tangga ini dapat mengurangi resiko peningkatan kasus demam berdarah. Dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kebersihan lingkungan membasmi sarang nyamuk. Kader jumantik ini umumnya cenderung mengarah kepada sosok perempuan, Ibu rumah tangga. Yang punya kebiasaan bersih-bersih rumah,” pungkasnya.
Dari pantauan cakrawalamedia, Pembukan kegiatan pertemuan Jumantik Tingkat Kabupaten tersebut dengan dilakukan penyerahan baju Jumantik secara simbolis kepada Kader Desa Ciganjeng dan Parakanmanggu. (Andriansyah)
