KOTA TASIKMALAYA (CM) – Ketua Umum PKB sekaligus Wakil Ketua Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR), Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menerangkan bahwa Tasikmalaya dari sejak dulu sudah menjadi basis pondok pesantren dan jutaan santriwan dan santriwati yang telah menjelma menjadi kiayi besar.
“Makanya, lokasi peringatan hari santri nasional untuk tahun ini dipilih dan dipusatkan di Kota Tasikmalaya, karena sebagai basis santri terbesar di Indonesia,” paparnya, usai upacara HSN ke-3 kepada wartawan di Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya, Senin (22/10/2018).
Menurutnya, wilayah Tasikmalaya dikenal punya ribuan pondok pesantren dan jutaan santri yang sedang mengikuti pendidikan agama. Belum lagi, para santri di seluruh Indonesia alumni para pondok pesantren di Tasik yang menjelma menjadi ulama besar dan para kiyai.
“Sejarah dulu penyebaran Islam Nusantara, Tasikmalaya sudah dikenal sebagai salah satu daerah penyebaran Islam terbesar di Indonesia. Selain itu, wilayah ini pun memiliki mayoritas nahdliyin terbesar di Jawa Barat. Sehingga wajar jika acara peringatan ini dihadiri oleh ribuan santri dan dilaksanakan secara antusias,” ujar Cak Imin.
“Para santri sekarang ini akan lebih menunjukkan kualitasnya dan akan berperan di berbagai bidang untuk ikut membangun Indonesia. Mulai dari peranan sebagai pemimpin desa, daerah sampai ke pimpinan Negara ini. Kita akan tindaklanjuti sebagai santri yang berkualitas dan mampu menjadi pemimpin di berbagai level daerah di Indonesia,” tegasnya.
BACA JUGA: Puluhan Ribu Santri Ikuti Apel HSN ke-3 di Kota Tasikmalaya
Selain itu, lanjut ia, para santri harus menujukkan sikap profesional di berbagai sektor, terutama profesionalitas santri di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju sekarang ini. “Peranan santri tentunya tak akan bisa lepas untuk mendukung bangsa ini. Sehingga, ke depan para santri di Indonesia akan mampu bersaing dengan pendidikan umum di berbagai sektor pendidikan. Para santri melek teknologi dan tinggi ilmu pengetahuannya akan meningkatkan posisi santri di kancah nasional bahkan internasional,” pungkas dia.
Dirinya mengajak semua pihak untuk memperkuat silaturahim para santri dan ulama di Indonesia dan dunia. Sementara itu, Menkopulhukam RI, Wiranto, menambahkan bahwa pencetus Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober adalah Presiden Joko Widodo.
“Oleh karena itu, diharapkan hari santri ini bisa dijadikan momen untuk memperkuat kedudukan para santri secara organisatoris, setelah menjadi garda terdepan di kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara selama ini,” singkat Wiranto. (Edi Mulyana)