News

Bus Ngulisik Tasik Hadir Dongkrak Situs Sejarah

260
×

Bus Ngulisik Tasik Hadir Dongkrak Situs Sejarah

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Yayasan Yatmikasaraya bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya dan Organda menyediakan jasa layanan transportasi Bus Ngulisik Kota Tasikmalaya.

Tim Pengelola Bus Ngulisik Tasik, Ervan Kurniawan, mengatakan, adanya jasa transportasi tersebut nantinya akan memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan juga para wisatawan lokal, regional, Nasional maupun Internasional.

“Banyak potensi sejarah di Kota Tasik yang bisa dijual kepada masyarakat luas, terutama tentang situs sejarah, seperti monumen Tugu Ma Eroh, Tugu Veteran, Tugu  Koperasi, Lingga Yoni, Tugu Adipura, Tugu Parapatan Lima, Tugu Asmaul Husna,” jelas Ervan, Minggu (07/04/2019).

Selain itu juga, jalan-jalan yang masuk pada sejarah dan mengunakan nama pelaku sejarah seperti Jalan Dewi Sartika, Jalan Mashudi, Jalan KH. Zaenal Mustofa, dan Jalan Veteran, serta pusat perkantoran pemerintahan. “Kota Tasik juga memiliki potensi wisata kuliner, wisata alam, wisata religi, wisata industri olahan dan anyaman,” ujar Ervan usai test Drive Bus Ngulisik.

Menurutnya, selain akan jadi pengeliat baru wisata, Bus Ngulisik juga untuk mengenalkan Kota Tasikmalaya lebih jauh tentang sejarah, pengetahuan umum dan pendidikan.

Ia menambahkan, Bus Ngulisik disertai dengan pemandu yang memiliki kemampuan dalam menyampaikan keberadaan Kota Tasikmalaya, tentang situs, budaya dan berbagai pembangunan peninggalan Zaman dulu

Ia menyebut, Bus Ngulisik hanya diperuntukan di dalam kota. Rutenya akan berubah tidak hanya satu titik atau satu jalur . “Harga tiket per satu kali poin disesuaikan dengan Perwalkot yakni Rp.10 ribu per orang, dengan jarak tempuh 8 Km per satu jam. Tiket bisa didapat di selter box khusus yang akan dipusatkan di area Alun-alun Kota Tasik,” jelasnya.

Menariknya, lanjut Ervan, pembelian tiket Bus Ngulisik tidak hanya bisa dilakukan dengan nominal uang saja melainkan dibeli/dibayar dengan sampah plastik yang sudah berbentuk eko brik. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *