TASIKMALAYA (CM) | Nasib nahas menimpa pasangan jompo miskin, Salamah (71) dan Nuron (74) warga Kampung Soreang RT 01 RW 06, Desa Ciroyom, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, karena hingga kini tak bisa menikmati bantuan pemerintah berupa BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) yang semestinya sudah dinikmati 6 bulan lalu akibat tidak bisa mencairkannya meski telah beberapa kali mencoba ke e-warung yang ditunjuk.
Kejadian seperti itu sejatinya harus menjadi perhatian pihak terkait, sebab disinyalir kondisi serupa dialami oleh beberapa penerima BPNT lainnya. Menyikapi hal itu, Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto mengiginkan jumlah anak miskin yang ada di desa serta anak yatim piatu yang ada di wilayah kabupaten Tasikmalaya tercatat karena merupakan kewajiban Negara.
“Bagaimana mungkin bisa memelihara, tahu pun tidak,” tegasnya, Kamis (23/05/2019). Ade meminta kepada para RT dan RW bisa mendata warganya yang betul-betul tidak mampu. “Karena kita tidak menutup mata, berbagai program sosial kemasyarakatan dari pemerintah sampai hari ini banyak yang masih tidak tepat sasaran,” imbuhnya.
Termasuk program PKH, ungkap ia, orang miskin yang seharusnya dapat namun tidak kebagian. Sedangkan orang yang sudah lepas meninggalkan program PKH masih mendapatkannya.
“Sata tersebut masih berbasis tahun 2011,” terang Ade. Ia pun akan membantu warga agar pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mengetahui berapa sesungguhnya. “Beban utama yang menjadi kewajiban beban pemerintah, karena saya sangat sederhana sebagai pemimpin pemerintah,” jelasnya. (Anto)
