News

Bupati Jeje: IPM Pangandaran Setiap Tahun Alami Peningkatan

182
×

Bupati Jeje: IPM Pangandaran Setiap Tahun Alami Peningkatan

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CM) – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Pangandaran H, Jeje Wiradinata bahwa Pemkab Pangandaran sedang memproyeksikan peningkatan indikator persepsi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara bertahap dan hasil perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) pada pertengahan tahun akan keluar.

“Upaya peningkatan IPM ada tiga indikator, yakni pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat. Adapun IPM Kabupaten Pangandaran mengalami peningkatan di tahun 2016 dari 65,74 persen menjadi 66,14 persen,” ujarnya.

Sementara ditahun 2017, lanjut Jeje, angka estimasi capaian realnya di pertengahan tahun. dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) kita tahun 2016 di angka 4,10 persen, sedangkan ditahun 2017 di angka 4,17 persen. “Jadi ada kenaikan sekitar 0,7 persen dan daya beli masyarakat kita 2016 di angka 64,49 persen sedangkan di tahun 2017 menjadi 64,61 persen,” paparnya.

Jeje mengungkapkan bahwa Indeks Pendidikan Pangandaran di tahun 2016 berada di angka 56,96 persen dan ditahun 2017 mencapai diangka 57,59 persen. Sedangkan angka Harapan Lama Sekolah (HLS) tahun 2016 adalah 12,02 tahun dan di 2017 di angka 12,22 tahun.

“Adapun angka Rata-tata Lama Sekolah (RLS) tahun 2016 berada di angka 7,07 tahun dan 2017 di angka 7,10 tahun. Sementara angka Indeks Kesehatan kita tahun 2016 di angka 77,54 persen tahun 2017 menjadi 77,73 persen. dan angka Harapan Hidup tahun 2016 di angka 70,40 tahun, tahun 2017 menjadi 70,53 tahun.” ungkap Jeje.

Menurutnya, desa sebagai pilar utama dalam pembangunan sudah benar. Artinya, Pemkab akan fokus terlebih dahulu pada pembangunan di Kabupaten dengan menggerakkan sektor ekonomi desa.

“65 persen sarana jalan akan diselesaikan terlebih dahulu karena menjadi jalan poros kabupaten. Hal itu upaya Pemda dalam meningkatkan indeks daya beli masyarakat. Juga, penguatan pemberdayaan ekonomi haruslah dipusatkan, di mana sentra ekonomi yang kita dorong harus selektif agar tetap fokus pada penanganannya,” pungkasnya. (Andriansyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *