KOTA TASIKMALAYA (CM) – Rendahnya minat baca buku di Kota Tasikmalaya, terutama dilingkungan, pelajar dari mulai tingkat TK, SD, MI, SMP, SMA dan SMK maupun dikalangan remaja, dan juga masyarakat luas. Tak membuat pemerintah dan Bank Indonesia, patah semangat untuk mensosialisasikan program giat membaca kepada masyarakat.
Selain itu, pemerintah bersama BI terus melakukan kerjasama dalam mengenalkan beberapa outlet BI Corner, seperti yang berada di Perpustakaan milik daerah di komplek perkantoran jalan Ir Djuanda, Kamis (01/02/2018).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Heru Saptaji, menjelaskan, BI selain memiliki tugas untuk meningkatkan ekonomi dan menjaga pertumbuhan inflasi.
BI juga memiliki program sosial untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan kualitas anak bangsa, salah satunya dengan cara membuka outlet BI corner di beberapa titik, seperti di Universitas Siliwangi, Universitas Galuh, SMAN ll Kota Tasik, SMAN l Kota Banjar, SBIB Latipah Mubarok Qiyah Suryalaya dan sekarang di terakhir di Dinas Perpustakaan Kota Tasik.
“Program membangun outlet BI corner akan terus dikembangkan secara bergulir di bebearapa tempat, rencananya tahun 2018 ini akan ditambah lagi 3 titik,” papar Heru.
Kepala Dinas Perpustakaan Kota Tasik, Oslan Khoerul Palah, mengatakan, untuk meningkatkan kualitas minat baca, perpustakaan musti memiliki tempat yang repesentatif, mudah dijangkau oleh pihak mana pun.
“Lebih tepatnya ada di pusat kota seperti di seputaran kawasan taman kota. Kalau untuk kebutuhan buku, Perpusda sudah cukup lumayan, sekarang sajah hampir 4.000 buku lebih. Namun yang belum ada sekarang ini seperti kebutuhan buku keagamaan, seperti kitab kuning, dan tentu perlu ada penambahan,” ucap Oslan.
Ditempat yang sama Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, mengucapkan terimakasih kepada pihak BI yang telah melakukan kerjasama membuka outlet BI Corner plus dengan 300 buku berkualitas yang sudah siap dibaca.
“Tentu gerakan BI Corner ini harus diperbanyak kalau bisa di setiap sudut ada, agar gerakan literasi minat baca bisa semakin bertumbuh kembang di Kota Tasikmalaya, karena semakin banyak baca buku, bakal mampu membuka jendela dunia,” imbunya.
Ia menambhakan, sudah menjadi tugas bersama, bagai mana caranya agar para anak didik minat bacannya bisa semakin tumbuh, bila perlu semua anak sekolah secara bergulir diundang, bikinin jadwalnnya, agar semua mengenal lebih dekat dengan buku.
“Kegiatan literasi ini harus terus di sosialisasikan dan diterapkan baik di sekolah, di rumah, termasuk di tempat wisata, tempat belanja. Kalau di sekolah saya tekankan kepada guru, karena sudah menjadi tugas guru. Intinya semua perlu ada kerja keras agar minat baca semakin berkembang,” ujarnya (Edi Mulyana)
