KOTA TASIKMALAYA (CM) – Adanya wacana Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akan memberlakukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di seluruh Kota dan Kabupate se-Provinsi Jawa Barat mendapat respon dari tiga pilar yakni TNI, Polri dan Pemerintah Kota Tasikmalaya.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengatakan, penerapan PSBB dinilai akan efektif untuk memutus mata rantai penyebaran wabah virus corona, karena segala bentuk aktivitas akan dibatasi.
“Bicara PSBB jelas nantinya akan memberlakukan batasan-batasan mulai pembatasan pelajaran sekolah dari jarak jauh, pembatasan karyawan dalam melakukan pekerjaan, pembatasan keagamaan yang sipatnya mengundang kerumunan banyak orang, lebih mengedepankan sosial distancing dan pembatasan segala bentuk aktivitas kegiatan ekonomi seperti jam buka pertokoan dan lainnya,” jelasnya, Jumat (01/05/2020).
Ia juga menyebut, pemberlakuan PSBB juga akan membatasi transportasi angkutan kota, ojol, termasuk aktivitas terminal, tempat hiburan, kegiatan berbagai bentuk sosial yang dapat mengundang orang banyak, yang jelas protaf protokoler keselamatan dalam memerangi covid-19 besok bersama kepolisian, TNI dan seluruh yang terkait akan segera melakukan pengaturan penyekatan.
Budi menambahkan, ditengah pemberlakuan sekat pembatasan, tetap ada pengecualian berkaitan dengan kebutuhan pokok, kesehatan, atau yang sifatnya kedaruratan termasuk keberadaan pasar dibatasi jam waktunya ada pasar pagi dan pasar malam.
“Bagi para pelanggar pasti ada sanksinya, yang jelas semua akan diatur termasuk Peraturan Wali Kota (Perwalkot-nya). Untuk waktu penetapan PSBB kita masih menunggu dari Gubernur Jawa Barat, yang jelas semua sedang kita siapkan,” tegasnya.
PSBB di Kota Tasik, lanjut ia, akan diberlakukan di seluruh Kecamatan. Namun yang menjadi sekala proritas adalah ada di tiga kecamatan yakni Kecamatan Cihideng, Tawang dan Cipedes. (Edi Mulyana)
