KOTA TASIKMALAYA (CM) – Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya pastikan inflasi dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Priangan Timur masih tetap stabil menjelang akhir tahun ini.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Tasikmalaya, Darjana, mengatakan, pertumbuhan inflasi di wilayah Priangan Timur berkisar di antara 3 persen, atau di bawah batas target inflasi Jawa Barat sebesar 3 persen plus minus 1, yang diamanatkan pemerintah. Kondisinya cukup rendah dan terkendali.
“Upaya pengendalian inflasi yang dilakukan seluruh daerah di wilayah Priangan Timur, cukup optimal dalam mengendalikan laju ekonomi masyarakat terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Memang kondisi pandemi Covid-19 cukup memberi dampak pada penurunan pendapatan masyarakat sehingga daya beli melemah,” papar Darjana.
Namun, sambungnya, dengan upaya pengendalian yang tepat, seperti penyediaan bahan pokok, hingga pupuk bersubsidi, akhirnya kekhwatiran melebarnya inflasi bisa dihindari.
“Untuk memperkuat dan meningkatkan daya beli, kita atur setrategisnya, kita terus pertahankan kerjasama dan komuniikasi hingga MoU antar daerah khususnya mitra daerah Priangan Timur, terus kita lakukan. Adanya program stimulus bantuan sosial yang digulirkan pemerintah pusat, dinilai tepat dalam meningkatkan dan memacu daya beli warga, terutama selama pandemi Covid-19 berlangsung,” paparnya.
Hasil survei untuk triwulan ketiga ini, kata Darjana, konsumsi masyarakat terus naik. Hal tersebut dikuatkan dengan data capaian daya beli masyarakat sejak Agustus lalu, terus menunjukan tren positif dari sebelumnya inflasi sejak tiga bulan sebelumnya.
“Artinya itu menandakan bahwa denyut nadi perekonomian di wilayah Priangan Timur sudah mulai bergerak,” pungkasnya. (**)