News

BI Tasik Pastikan Kondisi Keuangan Tetap Stabil

166
×

BI Tasik Pastikan Kondisi Keuangan Tetap Stabil

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Selama bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri 1439 Hijriyah, Bank Indonesia Perwakilan Tasikmalaya memastikan kondisi keuangan di wilayah Priangan Timur, tetap stabil. Kepala KPw Bank Indonesia Tasikmalaya, Heru Saptaji, menegaskan, kondisi keuangan di Priantim berangsur membai. Itu berkat intemediasi Perbankan.

“Tercermin pada rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ration/CAR) Perbankan cukup tinggi mencapai di angka 22,5 persen dan rasio likuiditas (AL/DPK) dinilai masih aman berada di angka 21,2 persen, hal itu diketahui pada Maret 2018. Sedangkan, rasio kredit bermasalah (Non Farfoming Loan/NPL) menurun menjadi 2,75 persen (gross) atau 1,25 persen,” terangnya, Senin (11/06/2018).

Tercatat, kata Heru, stabil sistem keuangan yang terjaga ini berkontribusi positif pada erbaikan fungsi intermediasi Perbankan rata-rata suku bunga deposito dan kredit rupiah masih menurun. “Masih dibatas angka 5,84 persen dan 11,20 persen. Sementara, pertumbuhan kredit pada Maret 2018 di angka 8,5 persen, artinya lebih tinggi disbanding pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,2 persen,” ungkanya.

“Lalu, pembiayaan ekonomi melalui pasar modal pada bulan Maret 2018 tetap tinggi mencapai Rp. 42,9 triliun (gross) dan itu bersumber dari penerbitan obligasi korporasi, medium tirm notes dan negotiable certificate of deposit (NCD).  Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat 7,7 persen, turun dibandingkan dengan pertumbuhan sebelumnya yang mencapai 8,4 persen. Dengan perbaikan ekonomi dan kemajuan konsolidasi koperasi dan Perbankan,” tutur Heru.

Dia menyebut, tahun ini Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit dan DPK akan lebih baik dikisaran 10,0-12,0 persen dan perkembangannya akan terus dipantau dan memitigasi dampak perkembangan nilai tukar dan suku bunga terhadap stabilitas sistem keuangan baik terkait aspek likuditas permodalan maupun risiko kredit dengan tujuan mengoptimalkan intermediasi Perbankan yang sehat. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *