News

BI Sosialisasi Tanamkan Cinta Rupiah di Kalangan Pemuka Agama

217
×

BI Sosialisasi Tanamkan Cinta Rupiah di Kalangan Pemuka Agama

Sebarkan artikel ini
BI Sosialisasi Tanamkan Cinta Rupiah di Kalangan Pemuka Agama
Focus Group Discussion, BI Tasikmalaya

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya gelar Focus Group Discussion (FGD) dan Sosialisasi cinta, bangga dan paham rupiah yang dilaksanakan secara luring dan daring di Kantor BI Tasikmalaya, Rabu (31/3/2021).

Disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Darjana, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajak para tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan Masyarakat Ekonomi Syariah, dan Pimpinan Pondok Pesantren di Kota Tasikmalaya dalam menanamkan pemahaman fungsi rupiah.

“Tujuan dilaksanakannya FGD ini untuk memberikan awwareness atau kewaspadaan dan juga pemahaman kepada peserta FGD tentang peran rupiah sebagai identitas dan simbol kedaulatan bangsa serta fungsi rupiah secara luas dalam perekonomian,” urainya.

Darjana menambahkan, fokus utama edukasi rupiah adalah mengajak masyarakat untuk bangga dan paham tentang rupiah. Undang-Undang mata uang No 7 tahun 2011 tentang mata uang menegaskan kedudukan rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah dalam perekonomian nasional.

“Lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan dari NKRI merupakan catatan sejarah penting yang menjadi dasar proses penegakan rupiah di wilayah Indonesia. Minimnya transaksi dan aktivitas ekonomi yang menggunakan rupiah di Sipadan dan Ligitan menjadi salah satu pertimbangan dunia Internasional atas lepasnya kedua pulau tersebut,” jelasnya.

Dalam mensosialisasikan cinta, bangga, paham rupiah, diharapkan para pemuka agama dan tokoh masyarakat memainkan kedudukan dan peranan strategis, sebagai salah satu sumber informasi dan narasumber masyarakat dalam menghadapi atau menyelesaikan permasalahan.

“Untuk itu, salah satu sasaran dalam kegiatan sosialisasi edukasi rupiah adalah para pemuka agama, yang diharapkan dapat memberikan multiplier effect diseminasi lebih cepat. Tidak hanya kepada santri, tetapi juga pada masyarakat sekitarnya,” tambahnya.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya, Murjani berharap, melalui kegiatan FGD tersebut, kedepan BI dan para tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan pondok pesantren dan pemerintah daerah terus bersinergi memperluas sosialisasi dan edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah ini kepada seluruh lapisan masyarakat di Priangan Timur.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dan sangat mendukung penggunaan rupiah sebagai alat transaksi pembayaran yang sah di wilayah NKRI. Termasuk melibatkan tokoh masyarakat dan pemuka agama,” ungkapnya. (Edi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *