KOTA TASIKMALAYA (CM) – Ditengah pandemi Covid-19 yang berdampak pada berbagai aspek baik kesehatan, keselamatan nyawa maupun perekonomian secara global. Kepala Kantor Perwakolan Bank Indonesia Tasikmalaya, Heru Spataji, merilis pada bulan Mei 2020, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tasikmalaya tercatat mengalarni inflasi 0,03 % (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,13 % (mtm).
“Realisasi inflasi Kota Tasikmalaya lebih rendah dibandingkan inflasi Nasional sebesar 0,07 % (mr), namun lebih tinggi dibandingkan Jawa Barat yang mengalami deflasi 0,11 % (mtm). Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahun berjalan Kota Tasikmalaya Mei 2020 tercatat 0,96 % (yta) dan inflasi tahunan 1,65 % lyoy), lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi periode Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya,” jelas Heru kepada media, Jumat (05/06/2020).
Ia menyebut bahwa terjaganya harga pada Ramadhan dan Idul Fitri didukung oleh tercukupinya pasokan, sementara permintaan relatif melambat dibandingkan Ramadhan dan Idul Fitri tahun sebelumnya karena penerapan physical distancing sebagai upaya mencegah penyebaran cavid-19.
“Pada bulan sebelumnya, tekanan inflasi terutama tertahan oleh penurunan harga telur ayam ras, bawang putih, cabai rawit, dan cabai merah. Di luar bahan makanan, harga emas perhiasan mulai menunjukan penurunan 2,21 % (mm) setelah sebelumnya terus mengalami kenaikan harga sejak awal tahun,” terangnya.
Di sisi lain, tekanan inflasi bulan Mei terutama didorong oleh kenaikan harga daging ayam ras sebesar 13,00 % (mtr). Sama dengan kondisi Nasional, kenaikan harga daging ayam ras disebabkan kenaikan permintaan saat HBKN Idul Fitri.
“Harga diperkirakan akan kembali stabil pada bulan Juni. Selanjutnya kenaikan harga aneka rokok masih merupakan dampak dari kenaikan cukai pada awal tahun yang dibebankan kepada konsumen secara bertahap,” paparnya.
Selain itu, tekanan inflasi juga terpantau berasal dari kenaikan harga mobil, dimana beberapa industri otomotif Nasional menaikan harga jual akibat kenaikan biaya produksi dan menyesuaikan dengan kenaikan tarif bea Balik Nama (BN) pada akhir tahun yang belum ditransmisikan pada harga jual kendaraan.
“Di tengah tantangan pandemi covid-19. TPID Kota Tasikmalaya terus berupaya memenuhi kebutuhan masayarakat dengan harga terjangkau dan tetap menerapkan physical distancing. Salah satu upaya yang dilakukan adalah TPID telah menyelenggarakan Pasar Murah Online sebanyak 2 kali pada bulan Mei yakni pasar murah yang ditransaksikan melalui marketplace Tokopedia dan pengantaran barang dilakukan langsung ke lokasi pembeli,” jelasnya.
Menurutnya, TPID Kota Tasikmalaya akan kembali menyelenggarakan Pasar Murah Online secara insidentil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus membiasakan penggunaan transaksi non-tunai. Belanja online dapat dilakukan secara mudah dengan pembayaran non tunai melalui transfer atau akun dompet digital sehingga lebih mudah, aman, dan nyaman bagi konsumen serta meminimalisir risiko perpindahan kurnan/ virus melalui uang tunai,” pungkasnya. (Edi Mulyana)