News

BI Pastikan Kondisi Ekonomi Priatim Stabil

265
×

BI Pastikan Kondisi Ekonomi Priatim Stabil

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Bergejolaknya nilai dolar terakhir pada pukul 16.06 WIB yang masih berada di angka 14,881 dipastikan tak berdampak terhadap kondisi ekonomi di Priangan Timur. Hal itu ditegaskan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Heru Saptaji.

Menurutnya, kondisi data arah pertumbuhan, perekonomian di Priatim pada triwulan 2 tetap standar, meskipun pada waktu itu dihadapkan dengan bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Sementara di triwulan 3 dari analisi BI diperkirakan masih tetap tumbuh tapi tidak sebaik triwulan 2 karena dihadapkan dengan bulan Ramadhan.

“Untuk perkembangan ekonomi saat ini ada proyeksinya, tapi maaf tidak bisa share. Seiring dengan kondisi pertumbuhan ekonomi di triwulan 3 2018 ekonomi di Priangan Timur, cukup online dengan optimisme BI dari sektor kajian dunia usaha baik dikonsumsi rumah tangga dan lain sebagainya. Saat ini masih menunjukan arah yang inline,” papar Heru kepada cakrawalamedia di salah satu rumah makan di area wisata Karang Resik, Jumat (07/09/2018).

Alhamdulilah kondisi pertumbuhan di wilayah Priatim termasuk di Kota Tasikmalaya hingga saat ini masih berjalan dengan baik seiring dengan inflasi yang terus merendah berada di 2,82 persen hingga bulan Agustus sekarang ini. Artinya, masih cukup stabil, dan timbulah bonus kue ekonomi, tentu ini akan  berdampak dan mendorong indek pendapatan perkapita yang naik, indek pengangguran menurun, dan indek kemiskinan menurun,” tutur Heru,

Menurutnya, year on year sekarang sudah mencapai 8,82 persen mantumans deplasi (mines) 0,37 dan itu merupakan deplasi menstumans terbaik di Jawa Barat, secara agregat se-Jawa performance cukup lumayan. “Ini merupakan optimisme dan kondisi yang patut kita banggakan bersama di tengah hiruk pikuk kondisi perekonomian. Dampak ini untuk merespon kondisi perekonomian guna menjaga ketahanan, memperkuat ketahanan ekonomi kita baik ekonomi lokal, regional maupun Nasional,” katanya.

Di tengah ketidakpastian dan dampak dari guncangan ekonomi Internasional seperti Amerika dan Tiongkok, lanjut dia, merupakan penguasa ekonomi raksasa. Kata kunci untuk Indonesia, teranya Heru, harus memperkuat dan memperkokoh ketahanan perekonomian.

“Seiring dengan itu penyaluran kredit kita di Priatim berdasarkan lokasi proyek tumbuh sebesar 8,56 persen. Perolehan meningkat sebanyak 26 triliun dari sebelumnya 24 triliun, artinya ada peningkatan 2 triliun. Kredit berdasarkan proyek meningkat 8,56 persen yang artinya angka ini inline. Dana pihak ketiganya juga tumbuh di angka 6,98 persen year on year kalau dibandingkan dengan Juli 2017. Pertubuhan LDR relatif masih tinggi di angka 1,54 persen, yang paling penting adalah kredit bermasalah relatif terkendali dan masih sangat baik di bawah 5 persen. Sedangkan di kita ada di 3,32 persen, secara setabil sistem keuangan PNPL periatim masih berada di 3,32 persen,” paparnya.

Heru juga menyebutkan, update kondisi  pertumbuhan ekonomi regional di Priangan Timur tahun 2017 berada di angka 5,44 persen. Melambat jika dibandingkan tahun 2016 yang waktu itu tumbuh di angka 6,62 persen. Kondisi ini disebabkan adanya kontraksi pertumbuhan ekonomi di beberapa sektor salah satunya di bidang pertanian, peternakan, industri dan perdagangan. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *