TASIKMALAYA (CM) – Sambil menunggu berkumandangnya Adzan Magrib, puluhan pencinta melakukan olahraga kayak atau macam olahraga air yang menggunakan perahu dan dayung di Sungai Ciwulan, Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (17/05/2019).
Rere Fadilah (35), atlet Kabupaten Tasikmalaya mengatakan, alahraga tersebut dapat digolongkan ke dalam jenis olahraga ekstrim, dan dilakukan oleh seorang pemain yang duduk dalam sebuah kayak, yaitu perahu yang memiliki bentuk seperti kano.
Menurutnya, banyak orang mengira bahwa kayak dan kano adalah dua jenis olahraga yang sama, padahal sebenarnya berbeda. Kayak merupakan sebuah nama olahraga beserta sebutan dari peralatan yang digunakan, yakni perahu kayak.
Berbeda dengan desain pada perahu kano yang memiliki dek berjenis terbuka, bagian depan dan belakang pada perahu kayak memiliki dek penutup dengan hanya menyisakan ruang pada tengah perahu sebagai tempat duduk bagi pemain nantinya.
“Bahkan, ukuran ruang yang terdapat di bagian tengah kayak hanya cukup untuk ditempati oleh sedikit orang saja,” jelasnya. Ia menjelaskan, sebelum memainkan kayak, pemain akan melakukan persiapan tentang posisi duduk di dalamnya.
Postur duduk pemain kayak yaitu duduk dengan posisi yang lebih mendekat pada bagian belakang perahu, sedangkan kedua dari kaki pemain akan diluruskan ke bagian depan. Kaki pemain kayak akan terlentang dan lututnya ditumpukan pada bantalan yang ada.
Setelah dalam posisi bermain yang benar, serta pemain akan mulai mendayung perahu kayak untuk menuju spot tertentu. “Hal ini ditujukan untuk memberikan jumlah daya dorong agar semakin cepat. Hasilnya, pemain kayak dapat menghemat waktu serta menjaga tenaganya sehingga tidak mudah lelah,” pungkas Rere. (anto)
