SUKABUMI (CM) – Kasepuhan Ciptagelar mendadak populer kembali setelah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengunjungi kampung adat yang sudah berdiri selama ratusan tahun.
Ridwan Kamil mengunjungi kampung adat Ciptagelar untuk memberikan bantuan berupa perbaikan tenaga listrik micro hydro, dimana kampung tersebut kebutuhan listriknya dipenuhi dari turbin yang mengolah air-air sungai yang mengalir di wilayah ini.
Kasepuhan Ciptagelar terletak di wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Kasepuhan Adat Ciptagelar mulai berdiri pada 1368, merupakan sedikit dari kearifan lokal yang masih tersisa dari kebudayaan Sunda Tua di era modern.
Layaknya kampung adat, Kasepuhan Ciptagelar Banten Kidul juga memiliki beberapa tradisi yang tetap dipertahankan sejak nenek moyangnya. Misalnya saja tradisi menabung beras seperti yang dilakukan warga Kampung Naga di Tasikmalaya.
Bahkan, disampaikan Ridwan Kamil, Kasepuhan Ciptagelar masih menyimpan beras dari tahun 1839. Ini merupakan tamparan keras untuk pemerintahan yang berencana mengimpor beras dari negara lain. Padahal warga Kasepuhan Ciptagelar hanya menanam padi setahun sekali.
Tradisi lainnya di Kasepuhan Ciptagelar yang masih dilakukan sampai sekarang adalah budaya saling hormat menghormati. Maka tidak heran jika di daerah ini jarang sekali terjadi konflik yang berujung kerusakan. Selain itu, warga Kasepuhan Ciptagelar kompak pada satu komando.
Sebut saja Pemimpin sesepuh adat yaitu orang yang bertanggung jawab dalam tata pelaksanaan Kesepuhan Ciptagelar Suku. Pemimpin sesepuh adat dibantu oleh para dukun dalam mengelola Kesepuhan Ciptagelar. Dukun tersebut terdiri dari dukun pertanian, dukun mengurusi ternak, dukun keamanan, dan dukun yang mengurus kesehatan warga.
Para dukun ini dipilih secara turun temurun dalam satu keluarga, sehingga dengan cara ini, kompetensi dari seseorang bisa diandalkan. Oleh karena itu, Kasepuhan Ciptagelar mungkin bisa dijadikan salah satu rujukan Pemerintah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusianya. (red)