News

Belajar Fitrah dari Komunitas Jelajah

154
×

Belajar Fitrah dari Komunitas Jelajah

Sebarkan artikel ini
Belajar Fitrah dari Komunitas Jelajah
Belajar Fitrah dari Komunitas Jelajah

BANDUNG BARAT (CM) – Berlibur dan mengejar kebahagiaan tidak harus berbudget mahal. Tidak perlu memaksakan pergi ke tempat jauh, bertiket yang menguras dompet dan rela bermacet ria dijalanan. Percayalah, meski dengan gratisan, berlibur untuk bahagia bisa digenggam. Karena bahagia adalah fitrahnya manusia.

Semangat tentang liburan gratis ini diperkenalkan oleh sebuah induk komunitas di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Klub ini memompakan semangat, bahwa berlibur, berwisata, olah raga dan sekaligus bergembira bisa didapatkan dibanyak tempat.

“Tidak harus yang mahal. Dimana saja bisa jadi tempat berlibur, asal suasana hati kita sedang on ya pasti gembira. Wisata ke tempat mahal juga kan tujuannya ingin gembira,” Ketua Jelajah KBB, Jaenal Giri Arifin, saat ditemui CAMEON di Padalarang, Senin (04/03/2019).

Belum lama ini ia menjelajah sebuah tempat ciamik bernama bukit senyum. Deatinasi yang diklaim Giri, akan membawa hawa bahagia bagi siapa pun yang datang. “Akan tersenyum datang ke tempat itu. Percalayah,” imbuhnya sambil terkekeh.

Jelajah adalah organisasi yang dimaksud. Memang, tidak banyak yang mengenal komunitas ini. Hanya orang-orang yang hobi berpetualang saja yang tahu. Mereka yang tahu bahwa kebahagiaan itu dapat diciptakan dari tempat-tempat yang tak disangka-sangka.

“Tidak ada yang tahu bahwa disudut kampung ada sawah yang terhampar luas, ada sungai yang mengalir jernih, dan merdunya suara sapuan angin pada dedaunan. Inilah beberapa inspirasi kami membangun komunitas ini,” katanya.

Lebih lanjut Giri menjelaskan, inspirasi alam yang terhampar luas adalah warisan nenek moyang yang harus disyukuri. Salah satu cara mensyukurinya adalah menikmati, menjaga dan melestarikan. Lewat komunitasnya itulah, semangat syukur itu ingin didapatkan.

Dikatakan, komunitas yang dipimpinnya itu adalah organisasi resmi yang terdaftar di pemerintah sejak awal tahun ini. Malah, organisasinya ini menjadi induk dari sejumlah cabang olahraga rekreasi masyarakat yang mewadahi organisasi/perhimpunan/sanggar/komunitas olahraga rekreasi masyarakat di bidang olahraga petualangan dan tantangan.

Seperti namanya, Jelajah mengemban semangat olahraga petualangan dan tantangan. Dua hal ini, dikatakan dia, adalah salah satu sumber kebahagiaan dalam hidup. Itulah yang dia katakan, fitrah manusia yang memerlukan tantangan, petualangan dan kebahagiaan.

“Jadi jelajah ini senagaja kami bentuk untuk menciptakan keteraturan dan kesatuan arah gerak kegiatan olahraga petualangan dan tantangan di KBB. Tujuan akhirnya, kegiatan olahraga petualangan dan tantangan dapat mewujudkan masyarakat yang sehat, bugar gembira, berkualitas dan berkarakter kebangsaan,” jelasnya.

Komunitasnya ini tidak dibuat untuk mereka yang memiliki keahlian tertentu. Malah kata dia, dengan kemampuan yang ada dalam diri setiap manusia, sesungguhnya dapat menaklukan ketakutan-ketakutan yang ada dalam diri.

“Silahkan coba, permainan yang mengajak untuk menaklukan tantangan alam atau rintangan buatan manusia. Jika sudah melalui rintangan itu, ada semangat dan kepercayaan diri yang besar. Itulah salah satu alasan mengapa komunitas ini dibangun,” katanya.

Sampai saat ini, sudah ada 11 cabang olah raga yang bernaung dalam organisasi jelajah KBB. Diantaranya, ada kumonitas Ulin Jarambah KBB, ada perhimpunan pecinta alam dari sejumlah sekolah yang ada di KBB, ada pula komunitas Jeram, Tim Lintas Medan, Komunitas Napak Giri Ngamprah dan berbagai perkumpulan lainnya.

Tidak hanya kegiatan yang sifatnya komunitas saja. Kegiatan dalam organisasinya ini juga kerap diisi dengan sejumlah perlombaan  dan pertandingan olahraga petualangan dan tantangan. Misalnya, lomba lintas alam pedesaan (LAD), lomba orientering (LO), lomba gerak jalan santai (GJS), lomba haral rintang (HR) dan lomba cross cauntry (CC).

“Festival olahraga petualangan dan tantangan dilaksanakan tidak rutin. Kami juga kerap mengikuti kegiatan-kegiatan yang bertemakan permainan tradisional. Intinya adalah menyebarluaskan semangat pengembangan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik melalui olah raga tantangan tadi,” bebernya. (Syam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *