News

Begini Urgensi Parenting dan Mengenal Kecerdasan Anak

288
×

Begini Urgensi Parenting dan Mengenal Kecerdasan Anak

Sebarkan artikel ini
Begini Urgensi Parenting dan Mengenal Kecerdasan Anak
Suasana kegiatan parenting PAUD Al-Khoeriyah, Pamipiran Pagerageung Kab.Tasikmalaya

TASIKMALAYA (CM) – Sekitar tiga jam berlangsung, acara ini banyak direspon peserta dengan ekspresi kompak, tersenyum, manggut-manggut, tertawa bersama lalu bertepuk tangan kompak dan kemudian merenung panjang.

Semuanya membahas anak. Tentang kecerdasan yang hebat dan kemudian bagaimana melejitkan potensi anak. Kemudian, sekitar puluhan peserta ini atraktif mengonsultasikan kondisi anak mereka.

“Anak saya mudah ngambeg, tempramen dan banyak beralasan kalau disuruh shalat,” kata salah seorang peserta, seorang ibu muda.

Peserta lainnnya menyampaikan hal berbeda. Dengan sedikit malu-malu, dia malah mengakui bahwa kebanyakan orang tua, tidak tahu banyak tentang apa yang akan terjadi atau tantangan yang sedang terjadi dan mempersiapkan diri untuk setiap tahap perkembangan anak.

“Memang setiap orang tua harus menguasai dasar-dasar pendidikan anak, mengetahui setiap tahapan perkembangan anak,” ujar peserta lain.

Disela penyampaian materi, trainer mengajak peserta melakukan simulasi. Misalnya, meminta dua orang maju kedepan dan kemudian berhadap-hadapan. Salah satunya memeragakan sebagai cermin, dan seorang lagi bergaya didepan cermin.

“Ini adalah gambaran kita, sebagai orang tua. Sebenarnya, anak kita adalah cermin dari orang tuanya,” kata trainer yang bernama lengkap pria yang karib di sapa Kang Dede.

Demikian gambaran kegiatan ini terekam dalam kegiatan parenting bagi orang tua PAUD Al-Khoeriyah, Pamipiran Pagerageung Kab.Tasikmalaya, beberapa waktu lalu. Acara ini diikuti puluhan orang tua dengan penuh antusias.

Kepala sekolah PAUD Al-Khoeriyah, Ai Farida Nastitia.S.Pd.I mengatakan, jika mengetahui manfaatnya, parenting akan jadi sangat berharga. Setiap orang tua tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

“Tentu sangat penting, bagaimana menyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak antara di kelompok bermain dan di rumah. Parenting ini ditujukan kepada para orang tua agar ikut berperan dalam proses perkembangan anak,” beber Ai.

Saat ini diakuinya, masih banyak terjadi di masyarakat adanya orang tua yang mempunyai pola pikir bahwa pendidikan itu sepenuhnya tanggungjawab pihak lembaga pendidikan saja. Seringkali orangtua menumpu harapan terlalu tinggi pada lembaga pendidikan.

“Padahal keberhasilan pendidikan itu harus kerjasama, orang tua dan guru di sekolah. Disinilah pentingnya kegiatan parenting semacam ini,” katanya.

Ai menjelaskan, kegiatan parenting ini menjadikan hubungan silaturahmi antar orang tua dengan guru terjalin lebih erat. Disamping itu, para orang tua menjadi percaya diri untuk berdiskusi terhadap permasalahan anaknya kepada guru-gurunya.

“Orang tua menjadi terbuka untuk mengkritik atapun memberi saran kepada guru-guru. Kedepannya kami akan menjadwalkan kegiatan parenting ini di awal tahub pelajaran baru/semester. Agar orang tua dibekali dari awal tentang perpaudan,” bebernya.

Acara parenting ini diapresiasi positif oleh para orang tua. Ibu Teti misalnya. Ia mengaku menjadi lebih tau tentang cara mengajarkan anak dan memahami anak.

Orang tua lainnya, Ibu Papat mengakui melalui kegiatan ini jadi lebih bisa menerima kekurangan dan kelebihan anaknya.

Sementara Ibu Halida lebih menekankan pada refleksi diri sebagai orang tua. Ia mengaku jadi lebih tersadarkan memberikan perhatian kepada anak bersama suami.

“Membuat saya sadar bahwa mendidik anak bukan hanya oleh bundanya saja. Peran ayahnya pun sangat berpengaruh,” jelasnya.

Sementara itu, trainer dari parenting menjelaskan bahwa opola asuh anak merupakan cara yang digunakan orang tua dalam membimbing, mengendalikan, dan bersosialisasi dengan anaknya.

“Kebingungan-kebingungan dalam pola asuh anak itu kerap dirasakan para orang tua yang belum memahami kepribadian anak,” katanya.

Dalam acara seperti ini dia mengajak para orang tua untuk mengetahui dan mengenal kepribadian anak akan membantu menjawab kebingungan-kebingungan yang sering terjadi berkaitan dengan tingkah laku dan perilaku anak.

Sebenarnya, kata dia, kepribadian dan tingkah laku orang tua adalah modal awal pembentukan karakter anak nantinya. Sementara di sekolah, pihak guru memberikan support atas pembentukan karakter ini agar lebih baik.

Pakar kecerdasan otak ini mengapresiasi manejemen dan para pendidik di PAUD Al-Khoeriyah. Meskipun berada di pedesaan, namun sekolah ini melek informasi dan selalu terbuka untuk menggali ilmu-ilmu baru, terutama dalam hal parenting dan pengasuhan anak.

“Saya mengapresiasi kepada Kepala Sekolah PAUD Al-Khoeriyah, Ibu Ai Farida Nastitia.S.Pd.I, juga guru-gurunya, ibu Fitriani,S.Pd.I, ibu Rahmiatul Huda, S.Pd dan Elis Solihah. Kalian adalah para pendidik hebat dan menginspirasi,” katanya. (Syam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *